Mengenal Tarsius, Primata Kecil Penghuni Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung

Tarsius, Primata Kecil yang Lucu
Sumber :
  • instagram @btn_bantimurungbulusaraung

Wisata – Pernahkah Anda mendengar tentang hewan yang bernama Tarsius? Tarsius adalah primata kecil yang hidup di pohon-pohon dan hidup nocturnal. Nocturnal artinya adalah hewan yang aktif pada malam hari. Salah satu habitat tarsius adalah di Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung.

10 Taman Nasional dengan Kunjungan Terbanyak Tahun 2023

Hewan kecil yang bersifat nocturnal dan menjadi salah satu daya tarik di Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung ini, memiliki ciri-ciri mata yang besar. Matanya digunakan untuk melihat dengan tajam melalui kegelapan malam. Kepala tarsius dapat memutar 180 derajat ke kanan dan ke kiri seperti burung hantu. Itulah sebabnya di beberapa tempat tarsius juga disebut sebagai monyet hantu.

Telinga tarsius berbentuk lebar dan sensitif terhadap suara. Telinga ini sangat membantu mereka memantau pergerakan mangsa ataupun predator yang mengincarnya. Oya, tadi disebutkan ukuran tarsius sangat kecil. Kecilnya adalah seukuran tinju manusia dewasa sekitar 10 - 15 cm saja.

Liburan ke Bantimurung, Yuk! Nikmati Kesegaran Air Terjun dan Indahnya Warna Kupu-Kupu Nan Cantik

Tarsius memiliki tulang kaki yang panjang dan dapat melompat hingga tiga meter dari pohon ke pohon. Ekornya panjang dengan sedikit bulu. Panjangnya ekor lebih panjang dari tubuhnya. Setiap tangan dan kakinya memiliki lima jari panjang yang digunakan untuk mencengkeram batang pohon.

Hidup sebagai hewan nocturnal, tarsius berburu mangsa di malam hari. Pakan mereka adalah serangga seperti kecoa dan jangkrik.

7 Destinasi Wisata Unggulan di Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung: Mengungkap Keajaiban Alam

Pada Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung, habitat tarsius terdapat di daerah wisata Patunuang. Tapi menemukan mereka di habitat aslinya tidaklah mudah, karena mereka adalah hewan yang pemalu. Jangan khawatir, ada pemandu lokal yang dapat memandu untuk menemukan tarsius ini.

Peneliti dari Balai Litbang LHK Makassar telah meneliti hewan kecil ini selama beberapa tahun. Bahkan telah memelihara tarsius dalam kandang penangkaran. Tarsius yang dipelihara juga sudah berhasil melahirkan anak dalam pemeliharaan di dalam kandang tersebut.

Para peneliti dan pihak Balai Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung sedang merancang desain wisata minat khusus pengamatan tarsius di malam hari. Mengapa harus malam hari, hal ini terkait pada sifat Tarsius sebagai hewan nocturnal. Jika diamati pada malam hari, tentunya pengunjung dapat melihat tingkah Tarsius yang lebih aktif, karena di siang hari ia akan banyak tidur. Nah, kalau ada wisata malam pengamatan tarsius, apakah Anda berminat untuk bergabung?