Wisata JOMO dan Gaya Hidup Stoik Menjadi Pilihan Gaya Hidup Baru di Era Digital, Ini Alasannya

Wisata Jomo di Gunung Bromo
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Jakarta, WISATA - Di tengah era digital yang serba cepat dan penuh distraksi, semakin banyak orang mencari alternatif untuk menemukan keseimbangan hidup. Konsep Joy of Missing Out (JOMO) dan filosofi Stoikisme kini menjadi solusi baru yang menawarkan ketenangan dan kebahagiaan yang sejati. Gaya hidup ini mengajak kita untuk berhenti mengejar kesempurnaan di media sosial dan mulai menikmati momen apa adanya.

Jejak Kebijaksanaan: Kearifan Aristotle, Buddha, Rumi, dan Buya Hamka

Mengenal JOMO dan Gaya Hidup Stoikisme
JOMO adalah bentuk perlawanan terhadap tekanan sosial yang berasal dari Fear of Missing Out (FOMO). Dengan JOMO, kita diajak untuk menikmati kebahagiaan dalam kesendirian atau aktivitas sederhana tanpa merasa perlu membuktikan apa pun kepada orang lain. Filosofi Stoikisme, di sisi lain, berasal dari Yunani Kuno yang mengajarkan tentang pengendalian diri, kebajikan, dan penerimaan hidup apa adanya.

Kombinasi JOMO dan Stoikisme menjadi pendekatan gaya hidup baru yang membantu individu mengurangi tekanan mental, menemukan fokus, dan meningkatkan kualitas hidup. Tidak hanya sebuah tren, tetapi ini menjadi kebutuhan untuk menghadapi realitas modern.

Rahasia Stoicisme ala Pierre Hadot: Hidup Bijaksana di Tengah Kekacauan

Mengapa JOMO dan Stoikisme Menjadi Populer?

  1. Meningkatnya Tekanan Digital
    Hidup di era digital membuat banyak orang terjebak dalam lingkaran persaingan tidak sehat, seperti membandingkan kehidupan dengan orang lain di media sosial. JOMO menawarkan ruang untuk keluar dari lingkaran ini.
  2. Keseimbangan Antara Produktivitas dan Refleksi Diri
    Stoikisme membantu kita untuk fokus pada hal-hal yang bisa kita kendalikan. Ini relevan bagi mereka yang merasa tertekan oleh ekspektasi dunia kerja dan sosial.
  3. Gaya Hidup yang Ramah Lingkungan
    Wisata JOMO sering kali dilakukan di tempat-tempat yang dekat dengan alam, seperti desa wisata atau kawasan pegunungan. Ini mendukung kesadaran akan keberlanjutan.

Cara Mengintegrasikan JOMO dan Stoikisme dalam Kehidupan Sehari-Hari

  • Kurangi Ketergantungan pada Media Sosial
    Matikan notifikasi yang tidak penting dan sisihkan waktu untuk offline setiap hari.
  • Nikmati Aktivitas Sederhana
    Cobalah berjalan-jalan di taman tanpa ponsel atau membaca buku tanpa gangguan.
  • Praktikkan Mindfulness
    Fokus pada momen yang sedang dijalani tanpa merasa terburu-buru untuk mencapai tujuan tertentu.
  • Pilih Destinasi Wisata JOMO
    Kunjungi tempat-tempat yang mendukung ketenangan dan introspeksi diri, seperti desa adat atau resort eco-tourism.
Halaman Selanjutnya
img_title
Pierre Hadot: Filsuf yang Menghidupkan Kembali Stoicisme di Era Modern