JOMO, Tren Wisata Baru, Mengusung Kebahagiaan di Balik Kesendirian, Antitesis dari FOMO

JOMO Tren Wisata Baru Antitesis FOMO
Sumber :
  • Image creator Bing/Handoko

Wisata JOMO di Masa Depan

Bebas dari Brain Rot: Belajar Hidup Tenang dengan Filosofi Stoik

Diperkirakan, wisata JOMO akan terus berkembang di masa depan seiring dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan waktu untuk beristirahat dari kehidupan yang serba cepat dan terhubung. Beberapa tren wisatawan muda, khususnya Generasi Z dan milenial, menunjukkan ketertarikan yang besar pada pengalaman wisata yang lebih autentik dan damai, di mana mereka bisa menikmati setiap momen tanpa merasa perlu untuk selalu mengabadikan dan membagikannya di media sosial.

Bagi industri pariwisata, tren ini membuka peluang besar untuk menyediakan paket wisata yang dirancang khusus untuk kebutuhan ini, seperti paket retret, pengalaman wellness, hingga konsep “digital detox” yang memberikan kesempatan bagi wisatawan untuk benar-benar lepas dari gadget selama berlibur. Banyak hotel dan resor juga mulai menyediakan fasilitas yang mendukung wisata JOMO ini, dengan area relaksasi khusus, akomodasi ramah lingkungan, dan konektivitas yang terbatas untuk menjaga privasi dan ketenangan.

Berlibur untuk Melawan Brain Rot: Pilihan Destinasi JOMO yang Menenangkan

JOMO sebagai antitesis FOMO memberikan alternatif wisata yang lebih menenangkan dan mendalam bagi mereka yang ingin melarikan diri dari rutinitas digital dan tekanan sosial. Dengan berfokus pada kebahagiaan yang berasal dari kesederhanaan dan keheningan, wisata JOMO menawarkan pengalaman berharga bagi kesehatan mental dan emosi setiap individu. Tren ini berpotensi menjadi masa depan wisata karena semakin banyak orang yang menginginkan keseimbangan hidup dan mencari arti yang lebih dalam dalam setiap perjalanan.