Parade Padaw Tuju Dulung di Festival Iraw Tengkayu: Tradisi yang Menghanyutkan Berkah ke Laut

Festival Iraw Tengkayu di Tarakan
Sumber :
  • Kemenparekraf

Pelestarian Nilai Budaya dan Pendidikan Generasi Muda

Layaknya Narkoba, YOLO, FOMO, dan FOPO Dapat Menghancurkan Masa Depan Generasi Muda

Festival Iraw Tengkayu memiliki peran penting dalam melestarikan budaya lokal. Dengan melibatkan pelajar dalam prosesi tarian kolosal yang melibatkan 250 penari dari berbagai sekolah, festival ini memberikan edukasi tentang pentingnya menjaga nilai-nilai budaya. Para pelajar ini tidak hanya belajar menari, tetapi juga mengenal filosofi dan cerita di balik setiap gerakan dan ritual.

Bagi masyarakat Tidung, festival ini adalah sebuah medium untuk mengenalkan tradisi kepada generasi muda, sehingga nilai-nilai leluhur tetap hidup dan tidak terlupakan. Pelibatan generasi muda dalam festival ini memperlihatkan upaya masyarakat dalam memastikan bahwa budaya mereka tetap terjaga, meskipun zaman terus berkembang.

YOLO, FOMO, FOPO: Gaya Hidup Instan yang Merusak Masa Depan Generasi Muda

Makna Spiritualitas dan Penghormatan kepada Leluhur

Festival Iraw Tengkayu juga merupakan perwujudan dari penghormatan masyarakat kepada leluhur mereka. Prosesi pelarungan Padaw Tuju Dulung melambangkan permohonan dan doa masyarakat agar tahun yang akan datang dipenuhi dengan berkah dan kesejahteraan. Setiap tahunnya, pelarungan ini menjadi saat yang paling dinantikan oleh masyarakat, yang hadir dengan penuh semangat untuk menyaksikan dan turut mendoakan kebaikan bersama.

Generasi YOLO, FOMO, dan FOPO: Apakah Kita Menuju Krisis Identitas?

Dengan nilai spiritualitas yang tinggi, festival ini membuktikan bahwa kebudayaan bukan hanya soal kesenian atau tradisi, tetapi juga tentang hubungan manusia dengan alam dan leluhur. Festival Iraw Tengkayu menjadi bukti bahwa tradisi dapat menjadi sumber inspirasi dan pengikat yang kuat dalam komunitas.

Festival Iraw Tengkayu sebagai Destinasi Wisata Budaya

Halaman Selanjutnya
img_title