REMBANG: Prasasti Kuno Bertuliskan Aksara Cina Ditemukan di Perbukitan Pegunungan Lasem

Temuan Dua Prasasti Kuno Bertuliskan Aksara Cina
Sumber :
  • jatengprov.go.id

Rembang, WISATA – Dua prasasti kuno bertuliskan aksara Cina ditemukan di Dukuh Ngasinan, Desa Warugunung, Kecamatan Pancur, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.

Lokasi temuan prasasti tersebut berdekatan dengan kompleks pemakaman warga Tionghoa, di sekitar perbukitan Pegunungan Lasem.

Menurut seorang warga bernama Jayadi, prasasti tersebut sebenarnya sudah lama ada, namun banyak warga yang mengira itu hanyalah batu yang diukir, layaknya bongpay-bongpay yang ada.

Namun dirinya dan warga setempat yang sering duduk di batu prasasti itupun, lama-lama curiga jika itu bukanlah bongpay.

“Di bawah batu prasasti itu kan kebun kakek saya, jadi saya sering di sini kalau panen. Kita ya mengira itu bongpay, bukan benda bersejarah. Pas ketemu Mas Danang (pegiat sejarah Lasem), saya kasih tahu dan ajak ke sini,” tuturnya, saat ditemui di lokasi prasasti, Selasa (13/8/2024).

Pegiat sejarah Lasem, Danang Swastika menyatakan, setelah mengecek langsung bentuk batu itu, ia pun menduga bukan bongpay, tetapi prasasti.

Kemudian, temuan itu dilaporkan kepada pemerintah kabupaten, dalam hal ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dinbudpar) Kabupaten Rembang.

“Alhamdulillah, laporan kami tentang temuan prasasti direspon baik. Dan bagi kami, ini merupakan temuan spektakuler bagi kesejarahan Lasem,” ungkapnya.

Sementara itu, Subkor Sejarah, Museum, dan Cagar Budaya Dinbudpar Kabupaten Rembang, Retna Dyah Radityawati menambahkan, temuan prasasti kuno itu sudah dilaporkannya ke Balai Pelestari Kabudayaan (BPK).

Untuk tindak lanjutnya, seperti pembacaan dan pembersihan prasasti, akan dilakukan oleh tim ahli.

“Kami mendata dan dokumentasi. Nanti BPK mau ke sini, untuk pembacaan aksara Tionghoa yang ada di prasasti dan pembersihan dilakukan oleh tim ahli atau ahli Fololog aksara Cina,” tandasnya.

Prasasti yang ditemukan berukuran tinggi 144 cm, panjang 190 cm dan tebal 81 cm.

Sedangkan prasasti kedua, memiliki panjang 216 cm, tinggi 110 dengan ketebalan 105 cm.

(Sumber: jatengprov.go.id)

Ekonomi Digital Indonesia: Tambang Emas, Rebutan Berbagai Platform dan E-Commerce Asing