Starlink: Waspadai Penggunaan Data oleh Pihak Ketiga Mulai dari Terorisme, Hingga Pornografi
- Mobilesyruf
Malang, WISATA - Kehadiran Starlink, layanan internet satelit milik Elon Musk, di Indonesia membawa angin segar bagi masyarakat di daerah terpencil yang selama ini kesulitan mengakses internet. Namun, di sisi lain, muncul kekhawatiran terkait keamanan data dan pertahanan negara.
Penggunaan data pribadi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Mulai dari aktivitas online, transaksi belanja, hingga interaksi media sosial, semua menghasilkan data yang berharga. Namun, penggunaan data oleh pihak ketiga yang tidak bertanggung jawab dapat menimbulkan berbagai bahaya yang mengancam keamanan dan privasi kita. Berikut adalah penjelasan tentang beberapa bahaya tersebut, lengkap dengan data statistik terbaru.
Salah satu ancaman terbesar dari penyalahgunaan data oleh pihak ketiga adalah terkait dengan kegiatan terorisme. Data pribadi yang dicuri atau diperjualbelikan dapat digunakan oleh kelompok teroris untuk merekrut anggota baru, merencanakan serangan, dan menyebarkan ideologi radikal.
Menurut laporan dari Badan Intelijen Negara (BIN), pada tahun 2023, terdapat peningkatan signifikan dalam penggunaan media sosial dan platform online oleh kelompok teroris untuk merekrut anggota baru di Indonesia. Data pribadi yang bocor memudahkan mereka untuk menargetkan individu yang rentan terhadap radikalisasi.
Pihak ketiga yang tidak bertanggung jawab dapat mengakses data ini melalui berbagai cara, seperti peretasan akun, phishing, atau pembelian data dari pasar gelap. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam menjaga privasi data pribadi mereka.