Lempeng Tektonik, Pengaruhnya terhadap Gempa Bumi dan Vulkanisme

Pergeseran Lempeng
Sumber :
  • Instagram/_uom_geology

Pergerakan benua mempunyai dampak yang signifikan terhadap iklim dan ekosistem bumi. Seiring dengan pergeseran benua, pola arus laut juga berubah sehingga mempengaruhi pola iklim global. Pergerakan ini juga memungkinkan evolusi ekosistem yang berbeda di berbagai belahan dunia dengan memungkinkan spesies berevolusi secara terisolasi. 

Poseidon, Penguasa Laut: Kekuatan dan Murka Sang Dewa di Balik Samudera Yunani Kuno

Peristiwa Tektonik: Gempa Bumi dan Letusan Gunung Berapi 

Interaksi antar lempeng tektonik merupakan faktor krusial yang mempengaruhi terjadinya gempa bumi, yang terjadi ketika kerak bumi mengalami pergerakan secara tiba-tiba dan cepat. 

Tsunami dapat Dihentikan dengan Rekayasa Gelombang

Ketika lempeng tektonik bergerak, tekanan menumpuk di dalam kerak bumi dan hal ini dapat menyebabkan terciptanya patahan. Sesar ini merupakan patahan pada kerak bumi dimana batuan pada kedua sisi patahan tersebut bergerak relatif satu sama lain. Ketika tekanan di dalam kerak bumi menjadi terlalu besar, batuan di sepanjang patahan bisa tiba-tiba bergeser, melepaskan energi dalam bentuk gelombang seismik. Pelepasan energi secara tiba-tiba inilah yang menyebabkan gempa bumi.

Jenis gempa yang terjadi bergantung pada jenis batas lempeng tempat terjadinya gempa. Pada batas divergen, gempa bumi umumnya tidak terlalu parah karena pergerakan lempengnya lambat dan bertahap. Sebaliknya, pada batas konvergen, gempa bumi bisa menjadi sangat dahsyat karena lempeng-lempeng tersebut bergerak saling mendekat, sehingga menyebabkan penumpukan tekanan yang jauh lebih besar. Penunjaman satu lempeng ke bawah lempeng lainnya pada batas konvergen juga dapat menyebabkan letusan gunung berapi, yang merupakan jenis bahaya geologi lainnya. 

348 Kali Gempa Hembusan Terjadi di Puncak Gunung Ile Lewotolok

Pergerakan lempeng tektonik juga berdampak signifikan terhadap aktivitas vulkanisme. Aktivitas vulkanik sering dikaitkan dengan batas lempeng, khususnya batas konvergen di mana satu lempeng menunjam ke bawah lempeng lainnya. Perubahan batas dan batas yang berbeda juga dapat menyebabkan aktivitas vulkanik, meskipun peristiwa tersebut jarang dikaitkan dengan aktivitas tersebut.