Mengenal Zeno: Seorang Filsuf Yunani Kuno yang Dikenal Sebagai Pendiri Aliran Filsafat Stoisisme

Zeno dari Citium
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Malang, WISATA, Zeno dari Citium adalah seorang filsuf Yunani kuno yang hidup sekitar tahun 334-262 SM. Ia dikenal sebagai pendiri aliran filsafat Stoisisme, yang menjadi salah satu aliran filsafat paling berpengaruh di dunia Barat. Pemikiran Zeno tentang etika, logika, dan alam semesta telah memberikan kontribusi besar dalam perkembangan filsafat. Mari kita mengenal lebih dekat tokoh penting ini, mulai dari riwayat hidup, pemikiran, hingga pengaruhnya dalam dunia filsafat.

9 Kutipan Stoikisme yang Paling Dicari dan Mengubah Hidup Banyak Orang

Riwayat Hidup Zeno dari Citium

Latar Belakang dan Masa Muda

Hidup yang Diuji ala Socrates: Apakah Kita Menyadari Pilihan-Pilihan Kita Sehari-Hari?

Zeno lahir di Citium, sebuah kota di pulau Siprus, pada sekitar tahun 334 SM. Ia berasal dari keluarga pedagang yang kaya. Kehidupannya berubah drastis ketika sebuah kecelakaan kapal membuatnya kehilangan seluruh hartanya. Setelah kejadian tersebut, Zeno menetap di Athena dan mulai mendalami filsafat.

Pendidikan dan Guru

Ajaran Socrates Tentang Refleksi Diri: Apakah Hidup Kita Sudah Layak Dijalani?

Di Athena, Zeno belajar di bawah bimbingan beberapa filsuf terkenal. Ia belajar dari Crates dari Thebes, seorang filsuf Cynic, yang mengajarkan pentingnya hidup sederhana dan tidak bergantung pada kemewahan. Selain itu, Zeno juga belajar dari Stilpo dan Xenocrates dari aliran Megarian dan Platonisme. Berbagai ajaran ini membentuk dasar pemikirannya sebelum ia mendirikan aliran filsafatnya sendiri.

Mendirikan Stoisisme

Sekitar tahun 300 SM, Zeno mulai mengajar di Stoa Poikile, sebuah beranda yang dihiasi lukisan-lukisan di Agora Athena. Dari tempat inilah aliran filsafat yang ia dirikan mendapatkan namanya, Stoisisme. Stoa Poikile menjadi tempat berkumpulnya para pengikut Zeno untuk berdiskusi tentang berbagai topik filosofis.

Pemikiran Zeno dari Citium

Etika Stoik

Salah satu kontribusi terbesar Zeno adalah pemikirannya tentang etika. Stoisisme mengajarkan bahwa kebahagiaan sejati dicapai melalui kebajikan, yaitu hidup sesuai dengan alam dan rasionalitas. Zeno menekankan bahwa manusia harus mengendalikan emosi yang berlebihan dan hidup dalam harmoni dengan alam. Kebajikan dan kebijaksanaan adalah kunci untuk mencapai eudaimonia, atau kehidupan yang baik.

Logika dan Fisika

Selain etika, Zeno juga mengembangkan pemikiran tentang logika dan fisika. Dalam logika, ia berkontribusi pada pengembangan silogisme dan proposisi. Zeno percaya bahwa alam semesta diatur oleh logos, yaitu hukum rasional atau prinsip ilahi. Pemikirannya ini memberikan landasan bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan filsafat di masa mendatang.

Pandangan tentang Emosi

Zeno mengajarkan bahwa emosi negatif seperti kemarahan, ketakutan, dan kesedihan adalah hasil dari penilaian yang salah tentang dunia. Untuk mencapai ketenangan batin, seseorang harus melatih diri untuk mengembangkan sikap apatheia, yaitu kebebasan dari emosi yang merusak. Dengan demikian, manusia dapat hidup sesuai dengan kebenaran dan rasionalitas.

Pengaruh dan Warisan Zeno

Sekolah Stoik

Setelah kematian Zeno, ajaran Stoisisme terus berkembang dan mencapai puncaknya di bawah kepemimpinan filsuf-filsuf seperti Cleanthes dan Chrysippus. Stoisisme kemudian menyebar ke seluruh dunia Romawi dan menjadi salah satu aliran filsafat paling berpengaruh di dunia kuno.

Pengaruh pada Filsafat Barat

Pemikiran Zeno memberikan pengaruh besar pada perkembangan filsafat Barat, terutama dalam bidang etika dan moral. Filsafat Stoik mempengaruhi pemikiran filsuf-filsuf kemudian seperti Seneca, Epictetus, dan Marcus Aurelius. Bahkan hingga hari ini, prinsip-prinsip Stoik sering diaplikasikan dalam berbagai aspek kehidupan modern, termasuk dalam psikologi dan pengembangan diri.

Zeno dari Citium adalah tokoh penting dalam sejarah filsafat yang dikenal sebagai pendiri Stoisisme. Pemikirannya tentang kebajikan, rasionalitas, dan pengendalian emosi telah memberikan kontribusi besar dalam pengembangan etika dan logika. Warisannya terus hidup dan memberikan inspirasi bagi banyak orang hingga saat ini. Melalui ajaran-ajarannya, Zeno mengajarkan pentingnya hidup dengan kebajikan dan kebijaksanaan, serta menerima nasib dengan tenang.