"Perubahan hanyalah ilusi yang diciptakan oleh persepsi manusia"- Parmenides

Parmenides
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Malang, WISATA - Parmenides, seorang filsuf Yunani kuno yang hidup pada abad ke-5 SM, menawarkan pandangan unik tentang realitas yang berlawanan dengan persepsi umum. Salah satu pernyataan terkenalnya adalah bahwa "Perubahan hanyalah ilusi yang diciptakan oleh persepsi manusia." Dalam artikel ini, kita akan menggali makna dan implikasi dari pernyataan kontroversial ini, sebagaimana diungkapkan dalam karya utamanya.

Heraclitus: "Setiap Awal Selalu Disertai oleh Akhir, dan Setiap Akhir Membuka Jalan bagi Awal yang Baru."

Signifikansi Pernyataan

Pernyataan Parmenides tentang perubahan menantang pandangan umum tentang alam semesta yang dinamis. Bagi Parmenides, realitas sejati adalah yang abadi dan tidak berubah. Ia percaya bahwa perubahan hanyalah ilusi yang muncul karena keterbatasan persepsi manusia.

Jangan Takut Akan Perubahan: Menyambut Dinamika Alam Semesta untuk Pertumbuhan dan Inovasi

Implikasi Filosofis

1.    Keterbatasan Persepsi: Parmenides percaya bahwa persepsi manusia terbatas dan tidak dapat diandalkan untuk memahami realitas sejati. Ia mengajukan bahwa apa yang kita lihat sebagai perubahan hanyalah ilusi yang diciptakan oleh keterbatasan persepsi kita.

Heraclitus: "Perubahan adalah Hukum Alam; Yang Tetap Hanyalah Perubahan Itu Sendiri."

2.    Realitas yang Abadi: Konsep ini menegaskan bahwa realitas sejati adalah yang abadi dan tidak berubah. Bagi Parmenides, hal ini menunjukkan bahwa dunia yang kita alami dalam kehidupan sehari-hari hanya merupakan ilusi yang mengaburkan realitas yang sejati.

Relevansi dalam Konteks Modern

Meskipun pandangan Parmenides terdengar radikal, konsepnya masih memiliki relevansi dalam pemikiran modern. Ia menantang kita untuk mempertanyakan sifat sejati dari realitas dan mengeksplorasi keterbatasan pemahaman manusia.

Implikasi dalam Kehidupan Sehari-hari

1.    Kesadaran akan Keterbatasan: Konsep ini mengajarkan kita untuk menjadi lebih sadar akan keterbatasan persepsi dan pemahaman kita. Hal ini dapat membantu kita untuk menjadi lebih rendah hati dan terbuka terhadap pandangan alternatif.

2.    Penghargaan terhadap Kekonstanan: Pemahaman bahwa realitas sejati adalah yang abadi dan tidak berubah dapat membantu kita untuk menemukan ketenangan dalam menghadapi perubahan dalam kehidupan.

Pernyataan Parmenides tentang perubahan sebagai ilusi menyoroti pentingnya mempertanyakan pandangan umum tentang realitas. Meskipun kontroversial, konsep ini terus menginspirasi diskusi tentang sifat sejati dari eksistensi dan memberi kita kesempatan untuk menggali lebih dalam makna keberadaan kita.