Peran Filsafat Peripatetik dalam Sejarah dan Pengaruhnya

Filsafat Peripatetik
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Malang, WISATA - Filsafat Peripatetik, juga dikenal sebagai Falsafah Al-Mashsha'iyyah, merupakan salah satu aliran filsafat kuno yang memiliki pengaruh besar dalam sejarah pemikiran manusia. Berakar dari ajaran Aristoteles, filsafat Peripatetik telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam perkembangan ilmu pengetahuan, filsafat, dan budaya.

Francis Bacon: "Kebohongan yang Diterima dengan Senang Hati adalah Lebih Buruk daripada …"

Pengertian Filsafat Peripatetik

Filsafat Peripatetik berasal dari sekolah filsafat yang didirikan oleh Aristoteles di Athena pada abad ke-4 SM. Nama "Peripatetik" sendiri berasal dari kata Yunani "peripatetikos", yang berarti "berjalan-jalan". Para anggota sekolah ini sering kali berdiskusi dan mengajar sambil berjalan-jalan di sekitar taman.

Nasihat Moralitas dan Etika dari Francis Bacon dalam "Essays" (1597-1625)

Aliran filsafat ini menekankan pada pengamatan empiris, rasionalitas, dan penalaran logis. Mereka memandang bahwa pengetahuan diperoleh melalui pengalaman indrawi dan pemikiran rasional, serta menekankan pentingnya logika dalam memahami alam semesta.

Peran dalam Sejarah

Sejarah Terbentuknya Aliran Filsafat Empirisme

Filsafat Peripatetik, atau yang dikenal sebagai Falsafah Al-Mashsha'iyyah dalam konteks Islam, memiliki peran yang sangat penting dalam sejarah perkembangan pemikiran manusia. Aliran ini bermula dari ajaran Aristoteles, seorang filsuf Yunani kuno, dan telah memberikan kontribusi besar dalam perkembangan ilmu pengetahuan, filsafat, dan budaya di dunia Islam dan beyond. Berikut adalah beberapa peran utama Filsafat Peripatetik dalam sejarah:

1. Mempopulerkan Pemikiran Aristoteles

Halaman Selanjutnya
img_title