Begini Konsepsi tentang Penghargaan pada Kebajikan yang Dikembangkan oleh Filsafat Stoicisme

Seneca Filsuf Stoicisme
Sumber :
  • Image Creator Bing/Handoko

4. Kebajikan sebagai Sumber Kebahagiaan Sejati:

Epictetus: Tentukan Dulu Siapa Dirimu, Lalu Lakukan Apa yang Harus Dilakukan

Stoikisme mengajarkan bahwa kebajikan juga merupakan sumber kebahagiaan sejati. Filsuf Stoik percaya bahwa kebahagiaan yang berkelanjutan hanya dapat dicapai melalui praktik kebajikan dan hidup sesuai dengan nilai-nilai etis. Mereka menolak pandangan bahwa kebahagiaan berasal dari hal-hal materi atau kesenangan jasmani semata, dan mengajarkan bahwa kebajikan adalah kunci untuk mencapai kebahagiaan yang abadi.

5. Penerimaan atas Konsekuensi dari Tindakan Kebajikan:

Seneca: Tanpa Tujuan yang Jelas, Tak Ada Angin yang Menguntungkan

Stoikisme juga mengajarkan pentingnya menerima konsekuensi dari tindakan kebajikan, tanpa mengharapkan imbalan atau penghargaan dari luar. Filsuf Stoik meyakini bahwa tindakan kebajikan harus dilakukan karena nilai intrinsiknya sendiri, bukan karena dorongan untuk mendapatkan pujian atau ganjaran dari orang lain. Dengan menerima konsekuensi dari tindakan kebajikan, seseorang dapat mencapai kedamaian batin yang lebih dalam.

Penghargaan terhadap kebajikan merupakan konsep sentral dalam Stoicisme yang menempatkan kebajikan sebagai tujuan tertinggi manusia. Dengan hidup sesuai dengan nilai-nilai kebajikan, seseorang dapat mencapai kedamaian batin, kebahagiaan sejati, dan makna dalam kehidupan mereka. Penghargaan terhadap kebajikan juga mengajarkan kita untuk menerima konsekuensi dari tindakan kebajikan tanpa mengharapkan imbalan atau pengakuan dari luar.

Marcus Aurelius: Nilai Seorang Manusia Tidak Lebih Besar dari Ambisinya