Menemukan Kedamaian di Masa Kini: Membaca “The Power of Now” Karya Eckhart Tolle
- Cuplikan layar
Jakarta, WISATA – Di tengah kehidupan yang penuh tekanan, ketergesaan, dan gangguan digital yang tiada henti, muncul satu pertanyaan mendasar: bagaimana cara menemukan kedamaian sejati? Eckhart Tolle, seorang penulis spiritual asal Jerman, menjawab pertanyaan tersebut dengan lugas dalam buku fenomenalnya, "The Power of Now."
Buku ini menjadi salah satu bacaan spiritual modern paling berpengaruh di abad ke-21, dan terus relevan hingga kini. Tolle menawarkan pendekatan kontemplatif namun sangat praktis: kunci kebahagiaan dan ketenangan bukanlah di masa lalu atau masa depan, melainkan di saat ini – saat ini juga.
Hidup dalam Momen Kini: Sebuah Kekuatan yang Sering Terlupakan
Dalam The Power of Now, Tolle menegaskan bahwa manusia sering kali terjebak dalam dua jerat waktu yang menyiksa: penyesalan atas masa lalu dan kecemasan terhadap masa depan. Akibatnya, kita kehilangan kesadaran akan momen kini—waktu yang sebenarnya merupakan satu-satunya hal nyata yang kita miliki.
Ia mengajak pembaca untuk menyadari keberadaan dirinya secara utuh melalui praktik kesadaran penuh (mindfulness), melepaskan identitas ego, dan hadir sepenuhnya dalam setiap momen. Bukan hanya teori, buku ini penuh dengan latihan reflektif yang mengajak kita untuk berhenti sejenak, bernapas, dan merasakan kehidupan sebagaimana adanya.
Panduan Spiritual yang Tidak Beragama tapi Mendalam
Meski berisi pesan-pesan spiritual, The Power of Now tidak mengusung dogma agama tertentu. Inilah yang membuatnya diterima secara luas lintas kepercayaan. Bahasa yang digunakan sederhana, namun maknanya dalam. Tolle tidak menggurui, melainkan mengajak pembaca melakukan perjalanan ke dalam diri, menjelajah batin dengan penuh kesadaran.