9 Kutipan yan diambil dari "Das Kapital" Karya Monumental Karl Marx

Demokritus, Karl Marx, Ludwig Feuerbach
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Malang, WISATA - "Das Kapital" merupakan karya monumental Karl Marx yang telah memengaruhi pemikiran ekonomi, sosial, dan politik di seluruh dunia. Dalam karya ini, Marx menyajikan analisis yang mendalam tentang kapitalisme, eksploitasi tenaga kerja, dan konflik kelas. Artikel ini akan mengulas sembilan kutipan inspiratif dari "Das Kapital", yang memberikan wawasan tentang pandangan Marx tentang masyarakat dan ekonomi.

9 Quote dan Kutipan Descartes yang Diambil dari "Prinsip-prinsip Filsafat"

1. "Tenaga kerja bukan hanya elemen pemproduksi, tetapi juga sumber nilai, dan ini adalah nilai lebih yang diproduksi."

Kutipan ini menyoroti konsep Marx tentang tenaga kerja sebagai sumber nilai dalam ekonomi kapitalis. Menurutnya, nilai suatu barang tidak hanya tergantung pada bahan mentahnya, tetapi juga pada jumlah tenaga kerja yang diperlukan untuk menghasilkannya.

Seneca: Kebajikan sebagai Kekayaan Sejati

2. "Kapitalisme cenderung menciptakan dan memperbesar ketidaksetaraan ekonomi di antara kelas-kelas sosial."

Marx mengamati bahwa kapitalisme cenderung menghasilkan ketidaksetaraan ekonomi yang semakin memperbesar kesenjangan antara kelas-kelas sosial. Kutipan ini mencerminkan analisis Marx tentang konsekuensi sosial dari sistem ekonomi kapitalis.

Seneca: "Hidup itu pendek, tetapi cukup panjang jika kita menghabiskannya dengan bijaksana."

3. "Akapitalis memperlakukan tenaga kerja sebagai barang dagangan, dan dengan demikian, mengurangi manusia menjadi sekadar faktor produksi."

Kutipan ini menyoroti dehumanisasi yang terjadi dalam sistem kapitalis, di mana tenaga kerja dianggap sebagai komoditas untuk dijual dan dibeli. Marx mengecam perlakuan ini sebagai bentuk eksploitasi terhadap manusia.

4. "Produksi kapitalis tidak hanya menghasilkan barang-barang, tetapi juga menghasilkan dan memperpetuasi hubungan-hubungan sosial yang membagi masyarakat menjadi kelas-kelas."

Marx menggarisbawahi bahwa produksi dalam sistem kapitalis tidak hanya menciptakan barang-barang, tetapi juga memperkuat struktur sosial yang membagi masyarakat menjadi kelas-kelas yang bertentangan satu sama lain.

5. "Kapitalisme menghasilkan keuntungan dengan merampas nilai kerja dari para pekerja, sehingga menciptakan ketidakadilan ekonomi yang mendasar."

Dalam kutipan ini, Marx menunjukkan bahwa keuntungan dalam kapitalisme didasarkan pada eksploitasi tenaga kerja, yang menghasilkan ketidakadilan ekonomi yang mendasar.

6. "Kapitalisme mendorong akumulasi modal di tangan segelintir orang kaya, sementara mayoritas pekerja terus hidup dalam kondisi kemiskinan."

Marx mencatat bahwa kapitalisme cenderung mengkonsentrasikan kekayaan di tangan segelintir orang kaya, sementara mayoritas pekerja terus hidup dalam kondisi kemiskinan yang ekstrim.

7. "Kapitalisme membawa dalam dirinya kontradiksi internal yang tak terhindarkan, yang pada akhirnya akan menyebabkan keruntuhan sistem."

Kutipan ini mencerminkan pandangan Marx bahwa kapitalisme mengandung kontradiksi internal yang tak terelakkan, yang pada akhirnya akan menyebabkan keruntuhan sistem ekonomi tersebut.

8. "Perubahan teknologi dalam kapitalisme cenderung menghasilkan pengangguran struktural dan merusak keamanan pekerja."

Marx mengamati bahwa perubahan teknologi dalam kapitalisme sering kali menyebabkan pengangguran struktural dan mengancam keamanan pekerja, karena mesin dan otomatisasi menggantikan pekerja manusia.

9. "Masyarakat tanpa kelas hanya bisa dicapai melalui penghapusan kepemilikan pribadi atas alat produksi dan penggantinya dengan kepemilikan kolektif."

Kutipan ini mencerminkan visi Marx tentang masyarakat tanpa kelas yang hanya bisa terwujud melalui penghapusan kepemilikan pribadi atas alat produksi dan penggantinya dengan kepemilikan kolektif oleh seluruh masyarakat.

Kutipan-kutipan dari "Das Kapital" memberikan wawasan yang mendalam tentang pemikiran Karl Marx tentang kapitalisme, eksploitasi, dan konflik kelas. Meskipun ditulis lebih dari satu abad yang lalu, banyak dari gagasan-gagasan ini masih memiliki relevansi dalam konteks ekonomi dan masyarakat kontemporer.