Mengapa Thales dari Miletus Dianggap Sebagai Filsuf Pertama di Dunia?
- Image Creator/Handok
Jakarta, WISATA - Ketika berbicara tentang filsafat, nama Thales dari Miletus sering disebut sebagai "filsuf pertama di dunia." Namun, apa yang membuat Thales mendapatkan gelar ini? Bagaimana kontribusinya memengaruhi perkembangan pemikiran manusia dari era kuno hingga masa kini?
Lahirnya Filsafat di Tangan Thales
Thales hidup pada abad ke-6 SM di kota Miletus, sebuah pusat perdagangan dan budaya yang kaya. Pada masa itu, manusia masih menjelaskan fenomena alam melalui mitos dan kepercayaan religius. Namun, Thales melangkah lebih jauh. Ia mencoba mencari penjelasan logis dan rasional tentang dunia di sekitarnya, menciptakan pendekatan baru yang disebut filsafat.
Kontribusi Utama Thales dalam Filsafat
- Prinsip Dasar Segala Sesuatu
Thales percaya bahwa air adalah elemen fundamental dari semua kehidupan. Baginya, air tidak hanya penting secara biologis, tetapi juga menjadi prinsip dasar yang menjelaskan keberadaan alam semesta. - Pemisahan dari Mitologi
Salah satu alasan Thales dianggap sebagai filsuf pertama adalah keberaniannya untuk memisahkan filsafat dari mitologi. Ia tidak lagi mengandalkan dewa-dewa untuk menjelaskan fenomena alam, melainkan mencari jawaban berdasarkan logika dan observasi. - Metode Berpikir Rasional
Thales menggunakan metode rasional dalam menganalisis fenomena alam. Metode ini menjadi cikal bakal cara berpikir ilmiah yang digunakan hingga kini.
Thales sebagai Inspirasi Filsuf Setelahnya
Thales menjadi inspirasi bagi banyak filsuf Yunani lainnya, seperti Anaximander dan Anaximenes, yang melanjutkan tradisi pemikiran rasional. Bahkan, Socrates, Plato, dan Aristoteles mengakui peran penting Thales dalam membuka jalan bagi filsafat Barat.