Karl Marx: Tokoh Filsafat Aliran Materialisme

Karl Marx
Sumber :
  • Daychao

Malang, WISATA - Karl Marx, seorang filsuf, ekonom, dan pemikir politik terkemuka dari abad ke-19, dikenal sebagai salah satu tokoh sentral dalam pengembangan aliran materialisme. Pemikirannya yang revolusioner telah memberikan dampak yang luas tidak hanya dalam bidang filsafat dan ekonomi, tetapi juga dalam sejarah politik dunia. Artikel ini akan mengulas riwayat hidup, karya-karya penting, serta esensi pemikiran Karl Marx dalam konteks aliran materialisme.

Titik Temu Teori Atomisme Demokritos dan Epikuros

Riwayat Hidup

Karl Marx lahir pada tanggal 5 Mei 1818, di Kota Trier, Prusia (sekarang Jerman). Dia belajar hukum di Universitas Bonn dan Universitas Berlin, di mana dia terpikat oleh filsafat Hegel yang berpengaruh pada pemikirannya. Setelah menyelesaikan studinya, Marx bekerja sebagai jurnalis di Cologne dan kemudian pindah ke Paris pada tahun 1843. Di sana, ia bertemu dengan Friedrich Engels, seorang rekan filsuf yang menjadi mitra seumur hidupnya.

"Ketika Saya Melepaskan Apa yang Saya Miliki, Saya Menjadi Apa yang Saya Inginkan." - Laozi

Karya-karya Penting

Salah satu karya paling terkenal Marx adalah "Manifesto Komunis" (1848), yang ditulis bersama dengan Engels. Manifesto ini menjadi panduan bagi gerakan komunis di seluruh dunia dan menyatakan bahwa sejarah manusia adalah sejarah perjuangan kelas. Selain itu, Marx juga dikenal karena karyanya yang monumental, "Das Kapital" (1867), di mana ia menguraikan teori-nilai dan teori ekonominya yang terkenal.

Hubungan Antara Individu dan Masyarakat Menurut Friedrich Hegel dalam "Phenomenology of Spirit"

Esensi Pemikiran

Pemikiran Marx sangat dipengaruhi oleh pandangan materialisme historis, yang menyatakan bahwa struktur sosial dan politik suatu masyarakat ditentukan oleh faktor ekonomi. Marx percaya bahwa konflik antara kelas sosial yang berbeda, khususnya antara proletariat (kelas pekerja) dan borjuasi (kelas kapitalis), adalah motor utama perubahan sejarah. Dia menyerukan penghapusan kepemilikan pribadi atas alat produksi dan penggantinya dengan kepemilikan kolektif, sebagai langkah menuju masyarakat tanpa kelas, yaitu komunisme.

Halaman Selanjutnya
img_title