9 Kutipan Terbaik yang Diambil dari "Al-Futuhat al-Makkiyah" Karya Monumental Ibnu Arabi

Ibnu Arabi (1165-1240 M)
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Malang,  WISATA - "Al-Futuhat al-Makkiyah" (Pembebasan Mekah) adalah sebuah karya monumental yang dihasilkan oleh Ibnu Arabi, salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah filsafat dan mistisisme Islam. Dalam karya ini, Ibnu Arabi menyajikan pemikirannya tentang berbagai aspek kehidupan, realitas, dan hubungan antara manusia dengan Tuhan. Berikut adalah 9 kutipan terbaik yang diambil dari karya tersebut:

Dari Aristoteles ke Ibnu Sina: Mengapa Filsafat Masih Penting di Zaman Modern?

1.    "Ketika engkau mencintai seseorang lebih dari dirimu sendiri, engkau akan menemukan dirimu dalam dirinya."

Kutipan ini menyoroti konsep cinta yang mendalam dalam pemikiran Ibnu Arabi. Baginya, cinta adalah jalan menuju kesatuan dengan Tuhan dan pencapaian kesempurnaan spiritual.

Aristoteles di Dunia Islam: Bagaimana Filsafat Yunani Mengubah Perspektif Ilmiah dan Spiritual

2.    "Pendidikan sejati adalah ketika seseorang memahami bahwa dia tidak tahu apa-apa."

Ibnu Arabi menekankan pentingnya rendah hati dan kesadaran akan keterbatasan pengetahuan manusia. Baginya, kebijaksanaan sejati dimulai dengan pengakuan akan ketidaktahuan.

Menggali Filosofi Hidup Bermakna: Pelajaran dari Aristoteles dan Kebijaksanaan Para Filsuf Muslim

3.    "Setiap bentuk adalah wajah Tuhan; pandangan yang bijaksana melihat-Nya di balik setiap rahasia."

Dalam kutipan ini, Ibnu Arabi mengajak untuk melihat keberadaan Tuhan di setiap aspek kehidupan. Baginya, segala sesuatu merupakan manifestasi dari keberadaan Ilahi.

4.    "Pendidikan terbesar adalah ketika seseorang memahami makna keheningan dan menyelaraskannya dengan suaranya."

Ibnu Arabi mengajak untuk mencapai pemahaman yang mendalam melalui introspeksi dan meditasi. Baginya, kebijaksanaan sejati tidak hanya datang dari kata-kata, tetapi juga dari kesunyian batin.

5.    "Ketika seseorang menemukan keindahan dalam segala sesuatu, dia telah menemukan rahasia Tuhan."

Kutipan ini mencerminkan pandangan Ibnu Arabi tentang keberadaan Tuhan yang melimpah dalam segala hal di alam semesta. Baginya, keindahan adalah jalan menuju pemahaman akan kebesaran Ilahi.

6.     "Setiap orang membawa dunianya sendiri, dan setiap dunia adalah dunia yang berbeda."

Dalam kutipan ini, Ibnu Arabi menyoroti keragaman pengalaman manusia. Baginya, setiap individu memiliki persepsi unik tentang realitas, yang dipengaruhi oleh pengalaman dan pemahamannya sendiri.

7.    "Jalan menuju Tuhan adalah jalan menuju dirimu sendiri."

Ibnu Arabi menekankan pentingnya introspeksi dan penemuan diri dalam pencarian akan Tuhan. Baginya, hubungan pribadi dengan Tuhan adalah kunci menuju kesempurnaan spiritual.

8.    "Pencerahan tidak datang dari luar, tetapi dari dalam diri."

Kutipan ini menyoroti konsep pencerahan dalam pemikiran Ibnu Arabi. Baginya, kebijaksanaan sejati berasal dari pengalaman spiritual yang mendalam, yang hanya dapat dicapai melalui introspeksi dan penemuan diri.

9.    "Hati yang tenang adalah tempat kediaman Tuhan."

Dalam kutipan terakhir ini, Ibnu Arabi menekankan pentingnya ketenangan batin dalam mencapai kesatuan dengan Tuhan. Baginya, hati yang damai adalah tempat di mana kehadiran Ilahi dapat dirasakan dengan penuh.

Kutipan-kutipan di atas memberikan gambaran tentang pemikiran mendalam Ibnu Arabi yang terkandung dalam karyanya, "Al-Futuhat al-Makkiyah". Melalui kata-kata bijak ini, Ibnu Arabi mengajak kita untuk merenungkan makna kehidupan, cinta, pengetahuan, dan hubungan dengan Tuhan. Warisan intelektualnya tetap relevan dan menginspirasi hingga saat ini, memperkaya pemahaman kita tentang kehidupan dan spiritualitas.