Alasan Mengapa Socrates Bisa Menghadapi Hukuman Mati dengan Tenang dan Tanpa Penyesalan
- Wikipedia
Kebenaran Lebih Penting dari Kehidupan Fisik
Bagi Socrates, kebenaran adalah yang paling penting, bahkan lebih penting daripada kehidupan fisiknya sendiri. Dia percaya bahwa hidup tanpa memperjuangkan kebenaran adalah hidup yang sia-sia. Oleh karena itu, ketika dihadapkan pada pilihan antara hidup dalam kebohongan atau menghadapi kematian dengan integritas, Socrates memilih yang terakhir tanpa ragu-ragu.
Dalam "Apology", dialog Plato yang mencatat pembelaan terakhir Socrates di pengadilan, Socrates menyatakan bahwa tidak ada kejahatan dalam menerima hukuman mati yang tidak adil, tetapi ada kejahatan dalam menghindarinya dengan cara yang tidak bermartabat. Baginya, menerima kematian dengan tenang adalah wujud dari kesetiaan pada nilai-nilai yang diyakininya.
Persiapan Mental dan Spiritual
Socrates juga secara aktif mempersiapkan dirinya secara mental dan spiritual untuk menghadapi kematian. Melalui refleksi, meditasi, dan dialog filosofis, dia mengkaji hakikat kehidupan dan kematian. Dia menyadari bahwa kematian adalah bagian alami dari perjalanan manusia, dan bahwa takdirnya hanya Allah yang mengetahui.
Dengan mempersiapkan dirinya secara menyeluruh, Socrates mencapai kedamaian batin yang memungkinkannya menerima kematian dengan tenang. Dia tidak terikat pada rasa takut atau kekhawatiran akan apa yang akan terjadi setelah kematian, karena dia yakin bahwa jiwa yang baik akan diterima dengan baik oleh kekuatan yang lebih tinggi.
Warisan dan Pengaruh