Mengapa Plato Menolak untuk Terlibat Secara Langsung dalam Politik Praktis: Berikut Penjelasannya
- Image creator Bing/ Handoko
4. Fokus pada Pendidikan dan Penyelidikan Intelektual
Sebagai gantinya, Plato memilih untuk fokus pada pendidikan dan penyelidikan intelektual. Dia mendirikan Akademi di Athena, sebuah institusi pendidikan yang terkenal, di mana dia mengajarkan filsafat kepada para muridnya. Plato percaya bahwa melalui pendidikan, manusia dapat mencapai kebijaksanaan dan pengetahuan yang diperlukan untuk memperbaiki masyarakat. Dia meyakini bahwa melalui pembentukan pemikiran dan karakter individu, perubahan yang nyata dalam masyarakat dapat terjadi.
5. Visi tentang Negara Ideal
Terakhir, Plato memiliki visi tentang negara ideal yang dipimpin oleh king filsuf atau filsuf-raja. Dalam karyanya yang terkenal, "Republik", Plato menguraikan struktur dan prinsip-prinsip negara ideal yang dipimpin oleh orang-orang yang bijaksana dan berkeadilan. Bagi Plato, negara ideal adalah negara di mana keadilan dan kebijaksanaan menjadi panduan utama dalam penyelenggaraan pemerintahan.
Plato menolak untuk terlibat secara langsung dalam politik praktis karena kritiknya terhadap sistem politik yang ada, ketidakpercayaannya terhadap politikus profesional, ketidaksetujuannya terhadap penyelenggaraan negara, fokusnya pada pendidikan dan penyelidikan intelektual, serta visinya tentang negara ideal. Meskipun keputusannya ini telah menjadi subjek debat dan interpretasi yang luas, warisan intelektualnya tetap menjadi sumber inspirasi bagi banyak filsuf dan pemikir politik hingga saat ini.