Masa Keemasan Stoicisme (232 SM – 2 M) dan Para Filsuf yang Terkenal Masa Itu

Seneca Filsuf Stoik Romawi
Sumber :
  • Philosophybreak

Malang, WISATA - Filsafat Stoicisme mencapai puncak kejayaannya pada periode antara 232 SM hingga 2 Masehi, di mana ajaran-ajaran Stoik menjadi sangat berpengaruh di dunia Yunani-Romawi. Di bawah ini, kita akan mengulas beberapa nama terkenal dari para filsuf Stoik yang hidup pada masa keemasan Stoicisme tersebut.

Keadilan dalam Konsepsi dan Perspektif Para Filsuf Stoicisme

1. Seneca (4 SM – 65 M)

Seneca adalah seorang filsuf, negarawan, dan penulis Romawi yang sangat terkenal. Karya-karya filsafatnya, seperti "Letters to Lucilius", menggambarkan ajaran-ajaran Stoik tentang etika, kebahagiaan, dan ketahanan mental dengan cara yang praktis dan mudah dimengerti. Seneca juga dikenal sebagai penasihat kekaisaran Romawi dan merupakan salah satu tokoh paling berpengaruh pada masa keemasan Stoicisme.

Epictetus: "Jangan Berharap bahwa Segala Sesuatu Terjadi seperti yang Kamu Inginkan, tetapi ....

2. Epictetus (55 M – 135 M)

Epictetus adalah seorang filsuf Yunani-Romawi yang terkenal karena karyanya yang disebut "Discourses" dan "Enchiridion". Dia adalah salah satu dari tiga tokoh utama Stoik dalam periode Romawi, bersama dengan Seneca dan Marcus Aurelius. Epictetus menekankan pentingnya ketahanan mental dan penerimaan terhadap takdir dalam mencapai kebahagiaan.

Marcus Aurelius: Bangun Setiap Pagi dengan Pemikiran bahwa Kamu adalah ...

3. Marcus Aurelius (121 M – 180 M)

Marcus Aurelius adalah Kaisar Romawi yang terkenal sebagai salah satu pemimpin terbesar dalam sejarah Romawi. Selain menjadi seorang penguasa yang bijaksana, dia juga seorang filsuf Stoik yang produktif. Karyanya yang terkenal, "Meditations", berisi pemikiran-pemikiran pribadinya tentang etika, moralitas, dan kebijaksanaan yang diilhami oleh ajaran Stoik.

Halaman Selanjutnya
img_title