Masa Keemasan Stoicisme (232 SM – 2 M) dan Para Filsuf yang Terkenal Masa Itu

Seneca Filsuf Stoik Romawi
Sumber :
  • Philosophybreak

4. Musonius Rufus (30 M – 100 M)

Marcus Aurelius: Kehidupan Tidak Berharga Kecuali Kita Menjalani dengan Kebijaksanaan dan Kebajikan

Musonius Rufus adalah seorang filsuf Stoik yang juga dikenal sebagai "Socrates Kedua". Dia dikenal karena penekanannya pada praktik-praktik moral, kebijaksanaan, dan kesederhanaan dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun karya-karyanya hanya tersisa dalam fragmen-fragmen kecil, pengaruhnya dalam pengembangan ajaran Stoik tetap signifikan.

5. Hierocles (2 M – 2 M)

Seneca: "Kebajikan adalah Satu-satunya Kekayaan yang Dapat Kita Ambil dengan Kita."

Hierocles adalah seorang filsuf Stoik yang terkenal karena karyanya yang berjudul "Elements of Ethics". Dalam karya ini, Hierocles mengembangkan teori tentang lingkaran kewajiban, yang menggambarkan bagaimana kita harus memberikan perhatian dan kasih sayang kepada orang-orang di sekitar kita, mulai dari yang terdekat hingga yang terjauh.

Relevansi Ajaran Mereka dalam Konteks Modern

9 Quote Terbaik dari Filsuf Stoisisme tentang Alam, Kehidupan, dan Kebahagiaan sebagai Inspirasi

Meskipun hidup pada masa lampau, ajaran-ajaran para filsuf Stoik yang terkenal ini tetap memiliki relevansi yang kuat dalam konteks modern. Konsep-konsep seperti ketahanan mental, etika, dan kebahagiaan, yang merupakan inti dari ajaran Stoicisme, masih menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang dalam menghadapi tantangan hidup pada saat ini.

Masa keemasan Stoicisme, yang berlangsung antara 232 SM hingga 2 Masehi, adalah periode di mana ajaran-ajaran Stoik mencapai puncak pengaruhnya di dunia Yunani-Romawi. Melalui karya-karya para filsuf terkenal seperti Seneca, Epictetus, Marcus Aurelius, Musonius Rufus, dan Hierocles, filsafat Stoicisme menjadi salah satu aliran pemikiran yang paling berpengaruh dalam sejarah pemikiran manusia.