Alasan Socrates Menerima Hukuman Mati yang Dijatuhkan Penguasa Athena

Kematian Socrates
Sumber :
  • Wikipedia

Jakarta, WISATA - Socrates, seorang filsuf Yunani kuno yang dikenal karena kebijaksanaan dan ketegasannya dalam mencari kebenaran, telah menjadi ikon perjuangan untuk prinsip-prinsip moral dan keadilan. Salah satu momen paling terkenal dalam sejarah hidupnya adalah ketika dia memilih untuk menerima hukuman mati dengan minum racun, yang dijatuhkan oleh penguasa Athena pada saat itu. Tetapi, apa sebenarnya alasan di balik keputusannya yang kontroversial tersebut?

Pertanyaan yang Mengubah Dunia: Bagaimana Socrates Menggunakan Dialog untuk Menggali Kebenaran

Konteks Sejarah

Pada abad ke-5 SM, Athena, ibu kota Yunani kuno, mengalami perubahan politik dan sosial yang signifikan. Socrates hidup dalam periode ini, di mana demokrasi Athena sedang dalam masa kebangkitan dan pertumbuhan. Namun, meskipun demokrasi tumbuh, tidak semua penduduk kota merasa nyaman dengan perubahan tersebut.

Socrates dan Paradoks Pengetahuan: Mengapa Ia Berkata 'Saya Tidak Tahu Apa-apa'?

Socrates, dengan metode dialektikanya yang terkenal, sering mempertanyakan keyakinan dan otoritas tradisional. Pendekatan ini tidak selalu disukai oleh penguasa dan elit politik Athena, yang pada akhirnya membawa Socrates ke pengadilan.

Pengadilan dan Hukuman

Moralitas Berakar pada Kebenaran: Pandangan Plato tentang Etika dan Kehidupan Bermoral

Socrates didakwa atas tuduhan menghujat agama-agama tradisional dan merusak moralitas kaum muda. Dalam pengadilan yang dramatis, dia dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman mati. Namun, yang membuatnya lebih kontroversial adalah ketika dia diberi kesempatan untuk melarikan diri atau memilih hukuman lain, Socrates justru memilih untuk minum racun, yang disebut sebagai hemlock.

Alasan di Balik Keputusan

Halaman Selanjutnya
img_title