Memahami Industri "Self-Improvement" yang Menggeliat sebagai Lahan Ekonomi Baru
- Pexels
Jakarta, WISATA - Istilah "self-improvement" atau pengembangan diri tidak lagi asing di telinga kita. Namun, tahukah Anda bahwa industri yang mendukung perjalanan penemuan jati diri ini nilainya mencapai miliaran dolar dan terus berkembang pesat?
Keping-Keping Puzzle "Self-Improvement"
Industri self-improvement mencakup beragam aktivitas, layanan, dan pengalaman yang terkait dengan pengembangan diri dan bantuan mandiri. Ragamnya sungguh luas: buku-buku self-help, kelas dan seminar, coaching dan terapi, hingga aplikasi dan platform digital. Menariknya, industri ini tidak hanya bisa digeluti secara individual, tetapi juga dalam kelompok dengan dukungan profesional.
· Buku-buku self-help, baik cetak maupun digital, tetap menjadi pilar utama industri ini. Pertumbuhannya pun stabil dan terus menerus. Para guru, organisasi, dan lembaga swadaya berperan aktif dengan menggelar kelas, lokakarya, seminar, dan retreat yang menarik minat banyak orang.
· Keunikan industri self-improvement terletak pada hadirnya kelompok pendukung dan organisasi swadaya. Tak jarang, kelompok-kelompok ini melampaui ranah kesehatan mental dan masuk ke wilayah pemulihan, klinis, bahkan penurunan berat badan, parenting, dan keagamaan. Alcoholics Anonymous, Recovery International, dan TOPS hanyalah beberapa contohnya.
· Bagi yang membutuhkan pendampingan profesional, industri ini menawarkan jasa personal coach dan terapis. Keduanya membantu individu dalam perjalanan pengembangan diri dan peningkatan kesejahteraan mental. Penting dicatat bahwa jasa terapis dan klinik yang bersifat klinis tidak termasuk dalam ukuran pasar ini.
· Niche kecil namun berkembang pesat adalah peningkatan kognitif dan brain training. Dari pencegahan demensia hingga "brain hacking", layanan ini ditawarkan melalui klinik profesional, platform online, aplikasi, gadget, hingga buku, puzzle, dan permainan sederhana.
· Kemajuan teknologi melahirkan segudang aplikasi dan platform yang menawarkan berbagai layanan. Mulai dari tips self-help, panduan membangun kebiasaan sehat, jurnal digital, afirmasi harian, game dan puzzle penguat otak dan memori, hingga coaching dan terapi digital.
· Berkurangnya interaksi sosial melahirkan tren baru: anti-kesepian. Semakin banyak organisasi, platform online, dan aplikasi yang bermunculan untuk membantu orang terhubung satu sama lain, baik secara langsung maupun virtual.
Mengukur industri self-improvement secara akurat terbilang rumit. Aktivitasnya saling tumpang tindih dengan sektor lain seperti meditasi, tidur, fitness, bahkan bidang klinis. Buku-buku self-help pun tak lagi terkungkung di rak khusus, kini merambah ke genre ilmu sosial, bisnis, dan memoar. Para guru swadaya pun memanfaatkan berbagai media untuk menyampaikan pesan mereka, dari Instagram dan YouTube hingga podcast dan streaming platform. Ribuan kelompok swadaya juga aktif di platform online dan media sosial, sulit untuk diukur secara finansial.
Meski menantang untuk diukur, dampak industri self-improvement tidak dapat diabaikan. Industri ini memberdayakan individu, mendorong pertumbuhan pribadi, dan berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan mental dan sosial.
Etnaprana: Pendekatan Holistik Indonesia
Indonesia memiliki kekayaan kearifan lokal yang dapat berkontribusi pada industri self-improvement. Praktik holistik seperti Etnaprana, yang memadukan yoga, meditasi, pengobatan tradisional, dan tarian untuk keseimbangan fisik, mental, dan spiritual, berpotensi menjadi solusi alternatif yang diminati pasar global.
Dengan memahami lanskap industri self-improvement dan menggali potensi lokal, Indonesia dapat berperan aktif dalam tren global yang positif ini. Mari dukung pengembangan diri dan ciptakan masyarakat yang lebih sehat dan bahagia!