Apa Kata Marcus Aurelius tentang Cinta dan Hubungan?
- Cuplikan layar
Ini adalah ajakan untuk tidak langsung bereaksi, tetapi mencoba memahami sudut pandang pasangan atau orang terdekat kita. Dalam hubungan, ini adalah fondasi dari empati dan komunikasi sehat.
2. Jangan Gantungkan Kebahagiaan pada Orang Lain
Dalam Stoisisme, kebahagiaan bukanlah sesuatu yang kita peroleh dari luar, melainkan dari dalam diri kita sendiri. Marcus Aurelius memperingatkan agar kita tidak terlalu menggantungkan rasa bahagia pada pasangan atau orang yang kita cintai.
“Ambition means tying your well-being to what other people say or do... Sanity means tying it to your own actions.”
(Ambisi berarti menggantungkan kebahagiaanmu pada apa yang orang lain katakan atau lakukan... Kewarasan berarti menggantungkan itu pada tindakanmu sendiri.)
Cinta yang sehat menurut Marcus adalah cinta yang tidak bersyarat, tidak posesif, dan tidak mengorbankan kebebasan pribadi. Hubungan yang baik adalah ketika dua orang yang utuh saling melengkapi, bukan saling menggantungkan diri.
3. Menerima Kehilangan dengan Lapang Dada
Marcus pernah kehilangan istri tercintanya, Faustina, dan beberapa anaknya. Namun ia tidak tenggelam dalam duka. Sebagai seorang Stoik, ia mengingatkan bahwa semua yang kita cintai suatu saat akan pergi—dan itu adalah bagian dari kehidupan.