Seneca: Bukan yang Punya Sedikit yang Miskin, Tapi yang Selalu Ingin Lebih

Seneca Filsuf Stoicisme
Sumber :
  • Image Creator Bing/Handoko

Zaman boleh berubah, tetapi jiwa manusia tetap sama. Kita tetap bergulat dengan keinginan, kecemasan, dan pencarian arti hidup. Seneca memberikan kita cermin untuk melihat bahwa penyebab ketidakbahagiaan bukanlah kekurangan, melainkan keinginan berlebih.

Pierre Hadot: “Filsafat adalah Pilihan Eksistensial yang Menuntut Transformasi Cara Hidup”

Di tengah hiruk-pikuk dunia digital yang memamerkan kesuksesan, kekayaan, dan glamor, suara Seneca menjadi pengingat yang menenangkan: cukup adalah kekayaan, dan merasa cukup adalah tanda kedewasaan jiwa.

Penutup: Kaya dalam Hati, Bukan di Dompet Saja

Socrates dan Rahasia Hidup Bahagia: Mengapa Hidup yang Baik Lebih Penting daripada Sekadar Hidup

“It is not the man who has too little, but the man who craves more, that is poor.”
Dengan kata-kata ini, Seneca membuka mata kita bahwa kemiskinan yang sejati bukanlah soal isi dompet, tapi isi hati. Banyak orang yang punya segalanya, tapi tetap merasa kosong. Sebaliknya, orang yang hidup sederhana namun bersyukur, telah mencapai kekayaan yang paling murni.

Mari kita renungkan kembali: apakah kita sedang mengejar sesuatu karena memang membutuhkannya, atau hanya karena ingin merasa lebih baik dari orang lain? Jika kita mampu menghentikan hasrat yang tak pernah cukup, mungkin di situlah kebebasan dan kebahagiaan sejati dimulai.

Socrates Bongkar Rahasia Kebahagiaan Sejati: Bukan Soal Harta, Tapi Soal Siapa Dirimu Sebenarnya!