Seneca: Kesetiaan yang Dibeli dengan Uang, Akan Hancur karena Uang Juga
- Cuplikan layar
Malang, WISATA - “Fidelity purchased with money, money can destroy.”
Kalimat ini berasal dari Seneca, filsuf Stoik ternama dari Romawi Kuno, yang mencerminkan pandangan tajamnya terhadap hubungan antarmanusia. Kesetiaan, kata Seneca, bukanlah sesuatu yang bisa diperjualbelikan. Bila kesetiaan dibeli dengan uang, maka bukan hanya tidak tulus, tetapi juga sangat mudah hancur—karena dasar dari kesetiaan itu bukan cinta, hormat, atau kepercayaan, melainkan imbalan materi.
Dalam dunia modern yang sering kali mengukur nilai dengan uang, pesan ini menjadi pengingat bahwa kualitas hubungan yang dibangun atas dasar materi semata sangat rentan dan penuh kepalsuan.
Kesetiaan: Antara Ketulusan dan Transaksi
Kesetiaan adalah komitmen emosional dan moral seseorang kepada orang lain—baik dalam hubungan pribadi, keluarga, persahabatan, maupun dalam dunia profesional. Namun ketika kesetiaan menjadi objek transaksi, ketika ia dibayar atau “dibeli” demi imbalan, maka nilai dasarnya telah dikorupsi.
Dalam kasus seperti itu, seseorang bisa berpura-pura setia selama imbalannya mengalir. Tapi begitu imbalan berhenti, atau datang tawaran lebih besar dari pihak lain, “kesetiaan” itu pun runtuh. Seneca melihat ini sebagai bentuk kesetiaan semu—kesetiaan yang hanya bertahan selama uang tetap mengalir.
Fenomena Kesetiaan Semu di Zaman Sekarang
Seneca hidup ribuan tahun yang lalu, tetapi kutipannya seakan menggambarkan dunia kita hari ini. Kita menyaksikan fenomena kesetiaan yang semu dalam berbagai aspek: