Stoisisme Marcus Aurelius: Obat Stres Modern yang Terlupakan
- Cuplikan layar
Filosofi kuno yang dulu ditulis untuk para prajurit dan kaisar, kini menjadi penawar bagi jiwa-jiwa lelah di tengah dunia modern.
Jakarta, WISATA – Di era yang serba cepat, penuh tekanan, dan minim ruang untuk berhenti sejenak, stres telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan banyak orang. Dari pekerja kantoran yang dikejar deadline, pelajar yang cemas menghadapi ujian, hingga pengguna media sosial yang terjebak dalam pusaran perbandingan hidup, hampir semua orang kini mencari satu hal yang sama: ketenangan batin.
Menariknya, solusi atas keresahan itu tidak datang dari teknologi terbaru atau terapi mahal. Ia justru muncul dari masa 2.000 tahun lalu, dari seorang filsuf yang juga Kaisar Romawi: Marcus Aurelius. Melalui catatan pribadinya yang kemudian dikenal sebagai Meditations, Marcus menawarkan filosofi Stoik yang kini kembali menjadi “obat stres modern yang terlupakan”.
Siapa Marcus Aurelius dan Apa Itu Stoisisme?
Marcus Aurelius (121–180 M) adalah pemimpin Kekaisaran Romawi sekaligus salah satu tokoh utama dalam aliran filsafat Stoik. Stoisisme sendiri merupakan filsafat yang mengajarkan pengendalian diri, menerima kenyataan, dan hidup sesuai kebajikan, meskipun dunia di sekitar kita kacau.
Dalam Meditations, Marcus Aurelius menulis untuk dirinya sendiri—bukan untuk orang lain—sebagai cara menjaga kejernihan pikirannya. Ironisnya, catatan pribadi itu kini justru menjadi panduan hidup bagi jutaan orang di seluruh dunia yang ingin keluar dari jeratan stres dan kekacauan emosional.