Metafisika Aristoteles: Memahami Realitas Lebih Dalam Melalui Akal dan Pengamatan
- Image Creator Grok/Handoko
Aristoteles membedakan antara substansi pertama (individu konkret seperti Sokrates atau pohon tertentu) dan substansi kedua (kategori umum seperti “manusia” atau “pohon”). Pemahaman ini membantu manusia mengelompokkan realitas secara rasional dan ilmiah.
Konsep kunci lain dalam metafisika Aristoteles adalah aktualitas (actuality) dan potensialitas (potentiality). Segala sesuatu yang ada memiliki potensi untuk menjadi sesuatu yang lain, dan ketika potensi itu terwujud, ia menjadi aktual.
Contohnya, sebutir biji memiliki potensi menjadi pohon. Ketika ia tumbuh dan berkembang, potensi itu menjadi aktualitas. Bagi Aristoteles, realitas adalah proses bergerak dari potensial ke aktual, dan inilah yang menjelaskan perubahan serta perkembangan di alam semesta.
Tuhan sebagai “Penggerak yang Tidak Digegerakkan”
Dalam metafisika, Aristoteles juga berbicara tentang “penggerak pertama” atau “penggerak yang tidak digerakkan” (unmoved mover)—yakni penyebab pertama dari segala gerakan dan perubahan di dunia.
Menurut Aristoteles, segala sesuatu yang bergerak pasti digerakkan oleh sesuatu yang lain. Namun rantai ini tidak bisa berlangsung tanpa akhir, sehingga harus ada satu entitas yang menggerakkan segalanya tanpa ia sendiri digerakkan. Entitas ini, yang bersifat sempurna, abadi, dan tidak berubah, disebut sebagai Tuhan dalam pengertian filsafat Aristoteles.