Metafisika Aristoteles: Memahami Realitas Lebih Dalam Melalui Akal dan Pengamatan

Aristoteles
Sumber :
  • Image Creator Grok/Handoko

Aristoteles membedakan antara substansi pertama (individu konkret seperti Sokrates atau pohon tertentu) dan substansi kedua (kategori umum seperti “manusia” atau “pohon”). Pemahaman ini membantu manusia mengelompokkan realitas secara rasional dan ilmiah.

Socrates Bongkar Rahasia Kebahagiaan Sejati: Bukan Soal Harta, Tapi Soal Siapa Dirimu Sebenarnya!

Aktualitas dan Potensialitas

Konsep kunci lain dalam metafisika Aristoteles adalah aktualitas (actuality) dan potensialitas (potentiality). Segala sesuatu yang ada memiliki potensi untuk menjadi sesuatu yang lain, dan ketika potensi itu terwujud, ia menjadi aktual.

40 Kutipan Filsuf Besar Socrates tentang Kebahagiaan, Kebijaksanaan, Kekuasaan, dan Kemanusiaan yang Menginspirasi Dunia

Contohnya, sebutir biji memiliki potensi menjadi pohon. Ketika ia tumbuh dan berkembang, potensi itu menjadi aktualitas. Bagi Aristoteles, realitas adalah proses bergerak dari potensial ke aktual, dan inilah yang menjelaskan perubahan serta perkembangan di alam semesta.

Tuhan sebagai “Penggerak yang Tidak Digegerakkan”

Heraclitus Tak Ada yang Abadi Kecuali Perubahan Itu Sendiri

Dalam metafisika, Aristoteles juga berbicara tentang penggerak pertama” atau “penggerak yang tidak digerakkan” (unmoved mover)—yakni penyebab pertama dari segala gerakan dan perubahan di dunia.

Menurut Aristoteles, segala sesuatu yang bergerak pasti digerakkan oleh sesuatu yang lain. Namun rantai ini tidak bisa berlangsung tanpa akhir, sehingga harus ada satu entitas yang menggerakkan segalanya tanpa ia sendiri digerakkan. Entitas ini, yang bersifat sempurna, abadi, dan tidak berubah, disebut sebagai Tuhan dalam pengertian filsafat Aristoteles.

Halaman Selanjutnya
img_title