Pelajaran Berharga dari Seneca: Kaya Itu Ketika Tidak Lagi Mengejar Lebih

Seneca
Sumber :
  • Cuplikan layar

Dampak dari siklus mengejar “lebih” ini tidak hanya melelahkan secara fisik dan mental, tapi juga membuat kita kehilangan fokus pada hal-hal yang sesungguhnya penting: kedamaian batin, hubungan yang bermakna, dan kebahagiaan sejati.

Seneca: Apa yang Diberikan Keberuntungan Bukanlah Milikmu yang Sebenarnya

Filosofi Cukup dan Kontrol Diri

Seneca mengajarkan bahwa menjadi kaya berarti mampu mengatur keinginan dan kebutuhan dengan bijak. Filosofi Stoik menekankan kendali diri sebagai kunci utama dalam mencapai kebahagiaan. Dengan mengendalikan hawa nafsu dan tidak terjebak dalam keserakahan, seseorang akan merasakan kebebasan yang sesungguhnya.

Seneca: Harta Adalah Hamba bagi Orang Bijak, Tapi Tuan bagi Si Bodoh

Ia berkata, "Siapa yang membuat kesepakatan baik dengan kemiskinan adalah orang kaya." Ini bukan berarti hidup dalam kemiskinan secara literal, tetapi mampu menerima apa adanya dan tidak terobsesi dengan harta duniawi.

Dalam praktiknya, ajaran ini mengajak kita untuk memeriksa kembali apa yang benar-benar kita butuhkan dan belajar untuk puas. Kepuasan bukan berarti berhenti berusaha, tetapi berusaha dengan kesadaran bahwa kebahagiaan tidak bergantung pada jumlah barang yang dimiliki.

Cara Tim Ferriss Menata Hidup Tanpa Terjebak Rutinitas

Kaya secara Mental dan Emosional

Seneca juga menyoroti pentingnya kekayaan batin yang meliputi ketenangan jiwa, kebijaksanaan, dan kemampuan menerima keadaan hidup. Menurutnya, orang yang kaya secara batin tidak mudah goyah oleh peristiwa eksternal seperti kehilangan harta atau perubahan nasib.

Halaman Selanjutnya
img_title