René Descartes: “Mereka yang Mengandalkan Indra Saja Akan Selalu Tertipu oleh Ilusi”

René Descartes:
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Sikap kritis terhadap indra bukan berarti menolak fakta empiris sepenuhnya, melainkan mengajarkan bahwa segala informasi harus dikaji ulang. Ilmu pengetahuan kontemporer pun menerapkan prinsip ini dalam berbagai eksperimen ilmiah. Setiap hasil observasi diuji dengan metode logis dan statistik untuk memastikan bahwa tidak ada bias atau kesalahan persepsi.

Socrates: “Hidup yang Tidak Diperiksa, Tidak Layak Dijalani

Di bidang pendidikan, filosofi Descartes penting untuk ditanamkan sejak dini. Pelajar harus dilatih untuk tidak menerima informasi begitu saja, tetapi menelusuri kebenaran melalui logika dan bukti yang sahih. Dengan begitu, mereka tidak hanya menjadi penerima pengetahuan, tetapi juga pencipta makna yang mandiri.

René Descartes telah membuka jalan bagi peradaban Barat untuk keluar dari dogma dan menuju pencerahan. Dengan mempertanyakan validitas indra, ia memberikan kontribusi besar terhadap revolusi pemikiran yang menghasilkan kemajuan dalam ilmu, teknologi, dan etika. Warisannya menjadi dasar bagi perkembangan rasionalisme dan humanisme modern.

Socrates: Awal dari Kebijaksanaan adalah Mendefinisikan Istilah dengan Jelas

Saat ini, kutipan Descartes menjadi pengingat penting bagi masyarakat global untuk senantiasa meninjau ulang apa yang mereka lihat dan dengar. Tidak semua yang tampak itu benar, dan tidak semua yang tidak terlihat berarti tidak ada. Dalam kata-katanya yang sederhana namun penuh makna, Descartes mengajarkan bahwa kebenaran tidak boleh diukur dari apa yang ditangkap oleh mata semata, tetapi dari apa yang dipahami oleh akal yang jernih.

Dengan demikian, kutipan “Mereka yang mengandalkan indra saja akan selalu tertipu oleh ilusi” seolah menjadi panggilan untuk kembali menggunakan daya nalar, menjauh dari penilaian yang dangkal, dan membangun pandangan hidup yang lebih dalam dan teruji. Itulah semangat yang terus hidup dalam ajaran René Descartes — bahwa akal adalah cahaya yang membimbing manusia menuju kebenaran sejati.

Socrates: “Kebijaksanaan Sejati Datang Saat Kita Menyadari Betapa Sedikitnya Kita Memahami Hidup Ini”