Mark Tuitert: “Kamu Bukan Apa yang Terjadi Padamu, Kamu adalah Bagaimana Kamu Meresponsnya”
- Cuplikan layar
Nama Mark Tuitert dikenal luas di dunia olahraga setelah memenangkan emas pada Olimpiade Musim Dingin 2010 di nomor 1500 meter speed skating. Namun di balik pencapaian itu, Tuitert pernah mengalami krisis emosional dan kehilangan arah. Kemenangan besar tak serta-merta menghadirkan ketenangan batin.
Ia kemudian menemukan Stoikisme sebagai jalan pemulihan. “Saat saya kehilangan arah, saya belajar bahwa yang bisa saya kendalikan hanyalah diri sendiri—pikiran saya, tindakan saya, dan sikap saya terhadap segala yang terjadi,” ungkapnya dalam salah satu sesi wawancara.
Respon adalah Identitas Sejati
Pernyataan “Kamu bukan apa yang terjadi padamu, kamu adalah bagaimana kamu meresponsnya” menjadi refleksi mendalam tentang identitas manusia. Dalam pandangan Tuitert, kejadian hidup hanyalah stimulus, sedangkan reaksi kita adalah refleksi karakter sejati.
Apakah seseorang marah ketika dikritik? Apakah ia menyerah ketika gagal? Atau tetap tenang dan berusaha lebih baik? Semua itu menentukan kualitas hidup dan nilai seseorang, lebih dari prestasi atau status sosial.
Panduan Praktis: Respon Positif dalam Kehidupan Sehari-hari
Mark Tuitert tidak hanya memberikan teori, tetapi juga membagikan langkah-langkah konkret agar seseorang bisa melatih respons yang sehat dan konstruktif: