Mark Tuitert: “Kamu Bukan Apa yang Terjadi Padamu, Kamu adalah Bagaimana Kamu Meresponsnya”

Mark Tuitert
Sumber :
  • Cuplikan layar

Nama Mark Tuitert dikenal luas di dunia olahraga setelah memenangkan emas pada Olimpiade Musim Dingin 2010 di nomor 1500 meter speed skating. Namun di balik pencapaian itu, Tuitert pernah mengalami krisis emosional dan kehilangan arah. Kemenangan besar tak serta-merta menghadirkan ketenangan batin.

Bukan Sekadar Kutipan Biasa! Ini 40 Pemikiran Donald Robertson yang Bisa Mengubah Cara Pandang Hidupmu

Ia kemudian menemukan Stoikisme sebagai jalan pemulihan. “Saat saya kehilangan arah, saya belajar bahwa yang bisa saya kendalikan hanyalah diri sendiri—pikiran saya, tindakan saya, dan sikap saya terhadap segala yang terjadi,” ungkapnya dalam salah satu sesi wawancara.

Respon adalah Identitas Sejati

Ryan Holiday Membuktikan: Filsafat Bisa Menjadi Alat untuk Sukses – Bukan Cuma Teori, Tapi Panduan Hidup yang Nyata

Pernyataan “Kamu bukan apa yang terjadi padamu, kamu adalah bagaimana kamu meresponsnya” menjadi refleksi mendalam tentang identitas manusia. Dalam pandangan Tuitert, kejadian hidup hanyalah stimulus, sedangkan reaksi kita adalah refleksi karakter sejati.

Apakah seseorang marah ketika dikritik? Apakah ia menyerah ketika gagal? Atau tetap tenang dan berusaha lebih baik? Semua itu menentukan kualitas hidup dan nilai seseorang, lebih dari prestasi atau status sosial.

Dilempar ke Serigala, Kembali Sebagai Pemimpin: Filosofi Ketangguhan dalam Satu Kalimat

Panduan Praktis: Respon Positif dalam Kehidupan Sehari-hari

Mark Tuitert tidak hanya memberikan teori, tetapi juga membagikan langkah-langkah konkret agar seseorang bisa melatih respons yang sehat dan konstruktif:

Halaman Selanjutnya
img_title