Epictetus: Kebijaksanaan Ada pada Mereka yang Mampu Menolak Kenikmatan

Contoh dalam Kehidupan Sehari-hari

• Makan berlebihan karena tidak mampu menahan keinginan, berujung pada masalah kesehatan.
• Menghamburkan uang untuk barang-barang yang tidak diperlukan demi gengsi, akhirnya terjebak utang.
• Menghindari tanggung jawab demi kesenangan sesaat, akhirnya kehilangan kesempatan besar dalam hidup.

Epictetus ingin kita sadar bahwa setiap kali kita menyerah pada kesenangan tanpa berpikir, kita sedang menyerahkan kendali hidup kita kepada hal di luar diri kita sendiri.

Kemenangan yang Sesungguhnya

Orang bijak bukan orang yang tidak pernah tergoda, melainkan orang yang menang atas godaannya. Ia mampu mengatakan, “Saya bisa melakukannya, tapi saya memilih tidak melakukannya,” dan pilihan itu didasari oleh akal sehat, bukan tekanan dari luar.

Dalam filsafat Stoik, pengendalian diri adalah kekuatan moral tertinggi. Seseorang yang bisa menahan diri dari kesenangan merusak adalah seseorang yang siap untuk menghadapi penderitaan, ujian, dan tekanan tanpa kehilangan jati dirinya.

Penutup: Jadilah Tuan atas Dirimu Sendiri

Halaman Selanjutnya

Kutipan Epictetus ini mengajak kita untuk merenung: Apakah kita hidup sebagai tuan atas diri sendiri atau budak dari kesenangan? Apakah kita membuat pilihan karena kesadaran dan kebijaksanaan, atau sekadar karena dorongan hasrat?