Seneca: Hidup Bahagia Adalah Hidup yang Selaras dengan Kodrat Diri
- Cuplikan layar
Kebahagiaan sejati, menurut Seneca, bukan soal kekayaan atau ketenaran, tapi saat seseorang hidup sesuai kodrat dan nilai-nilainya sendiri.
Malang, WISATA - “A happy life is one which is in accordance with its own nature.”
Kutipan dari filsuf Stoik Romawi, Seneca, ini menegaskan bahwa kebahagiaan sejati hanya bisa dicapai ketika seseorang hidup selaras dengan kodratnya sendiri—bukan mengikuti standar orang lain, bukan pula mengejar hal-hal yang di luar dirinya. Di tengah dunia yang terus mendorong kita untuk menjadi “lebih”—lebih kaya, lebih populer, lebih sibuk—Seneca justru mengajak kita untuk kembali pada siapa diri kita sebenarnya.
Apa arti hidup sesuai kodrat? Dan bagaimana ini bisa menjadi kunci untuk hidup yang benar-benar bahagia?
Makna “Kodrat Diri” dalam Filsafat Stoik
Dalam pandangan Stoik, setiap makhluk memiliki kodrat atau sifat alaminya. Bagi manusia, kodrat tersebut adalah akal, kebajikan, dan kemampuan untuk berpikir serta memilih. Maka, hidup selaras dengan kodrat manusia berarti menjalani hidup yang dipandu oleh akal sehat, integritas moral, serta kesadaran akan nilai-nilai yang benar.
Seneca percaya bahwa penderitaan manusia justru muncul ketika seseorang menyimpang dari kodratnya sendiri—saat ia mencoba menjadi orang lain, saat ia mengkhianati nilai dirinya, atau ketika ia lebih sibuk mengejar pengakuan eksternal ketimbang kedamaian batin.
Bukan Soal Apa yang Kita Miliki, Tapi Siapa Kita