René Descartes: “Yang Paling Sedikit Digunakan adalah yang Paling Berharga—Akal Sehat”

René Descartes:
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Media sosial dan platform digital sejatinya bisa menjadi ruang pembelajaran kolektif, namun hanya jika digunakan dengan akal sehat. Tanpa akal sehat, media digital menjadi medan pertempuran informasi yang tak terkontrol. Oleh karena itu, kutipan Descartes juga dapat menjadi prinsip etika dalam bermedia—baik bagi pengguna, penyedia konten, maupun pembuat kebijakan digital.

“Jangan Mengikuti Aku, Karena Aku pun Sedang Mencari Jalan”: Pesan Mendalam Nietzsche tentang Kemandirian Berpikir

Mengembalikan Akal Sehat sebagai Nilai Sosial

Penting bagi masyarakat modern untuk mengembalikan akal sehat sebagai nilai yang dihargai tinggi, bukan sekadar jargon. Penghargaan terhadap orang yang mampu berpikir jernih, menghindari fanatisme buta, dan mampu mempertimbangkan sisi rasional dari setiap persoalan, perlu ditanamkan secara sosial dan budaya.

Friedrich Nietzsche dan Konsep Mengejutkan: Manusia Hanyalah Tali antara Binatang dan Manusia Unggul

Masyarakat yang menggunakan akal sehat secara kolektif akan mampu menciptakan dialog yang sehat, kebijakan yang adil, dan keputusan yang berdampak positif bagi semua lapisan.

Kesimpulan: Warisan yang Tak Ternilai dari Seorang Filsuf Modern

Makna Cinta Menurut Friedrich Nietzsche: Keberanian untuk Bertarung demi Nilai yang Kau Ciptakan Sendiri

René Descartes telah meninggalkan lebih dari sekadar filosofi tentang eksistensi. Ia mengingatkan kita bahwa akal sehat, meski dimiliki oleh setiap manusia, sering kali menjadi kekuatan yang paling jarang digunakan. Dalam dunia yang semakin kompleks, penuh kebisingan informasi dan konflik kepentingan, kita diingatkan kembali bahwa solusi bisa ditemukan—asal kita mau menggunakan satu hal yang paling sederhana namun paling berharga: akal sehat.