René Descartes: “Yang Paling Sedikit Digunakan adalah yang Paling Berharga—Akal Sehat”
- Image Creator/Handoko
Dari Sekolah hingga Pemerintahan: Akal Sehat Masih Kurang Diaplikasikan
Bukan hanya individu, institusi pendidikan, dunia usaha, hingga lembaga pemerintahan pun sering kali menunjukkan kurangnya penggunaan akal sehat. Contohnya, kebijakan yang tidak berbasis data, pembelajaran yang mengabaikan logika, atau kebiasaan ikut-ikutan tren tanpa pemikiran matang.
René Descartes menyindir fenomena ini jauh sebelum istilah "critical thinking" menjadi populer. Menurutnya, akal sehat adalah alat utama untuk mencapai kebenaran dan membedakan antara yang rasional dan irasional. Namun ironisnya, justru inilah alat yang paling jarang digunakan.
Pendidikan Harus Menumbuhkan Akal Sehat Sejak Dini
Sistem pendidikan yang baik tidak hanya mengajarkan hafalan atau keterampilan teknis, melainkan juga menumbuhkan akal sehat—yakni kemampuan berpikir mandiri, objektif, dan logis. Dalam hal ini, kutipan Descartes dapat menjadi prinsip dasar dalam merancang kurikulum yang membekali peserta didik dengan kecakapan berpikir kritis.
Kemampuan untuk mempertanyakan, menganalisis, dan mengevaluasi informasi adalah bagian dari pengaplikasian akal sehat. Jika generasi muda tidak diajarkan untuk menggunakan kemampuan ini sejak dini, maka dampaknya akan terasa dalam tataran sosial yang lebih luas—mulai dari rendahnya produktivitas hingga mudahnya masyarakat terpecah akibat isu-isu yang sebenarnya bisa diselesaikan dengan logika sederhana.
Peran Media dan Teknologi