Sun Tzu: Lima Cacat Berbahaya dalam Kepemimpinan Seorang Jenderal

Sun Tzu (sekitar 544–496 SM)
Sumber :
  • Cuplikan layar

Dalam praktik, ini bisa terlihat pada pemimpin yang terlalu sibuk menjaga citra, tapi mengabaikan esensi kepemimpinan itu sendiri—melayani dan melindungi kepentingan orang banyak.

Seneca: “Kekuatan Sejati Dimiliki oleh Mereka yang Menguasai Diri Sendiri”

5. Over-solicitude for His Men (Khawatir Berlebihan pada Anak Buah): Rentan Stres dan Masalah

Peduli pada tim adalah hal baik. Namun jika berlebihan, seorang pemimpin justru tidak tegas, takut mengambil keputusan sulit, dan akhirnya menyusahkan seluruh organisasi. Sun Tzu mengingatkan bahwa pemimpin harus mampu mengambil jarak emosional yang sehat demi keselamatan bersama.

7 Prinsip Stoik Epictetus yang Bisa Menyelamatkan Hidupmu dari Burnout

Pemimpin sejati tahu kapan harus keras demi menyelamatkan banyak pihak, bukan hanya berempati secara emosional tanpa tindakan tegas.

Relevansi di Era Modern

Cara Berpikir Rasional dan Tenang ala Epictetus di Era Media Sosial

Kelima kelemahan ini dapat ditemukan pada banyak pemimpin saat ini—di politik, bisnis, militer, bahkan organisasi sosial. Mereka yang tidak mampu mengelola emosinya, terlalu berani atau terlalu takut, atau terlalu memedulikan persepsi orang lain akan gagal menjalankan misinya.

Sun Tzu mengajarkan bahwa kemenangan bukan hanya soal taktik, tetapi juga soal mengalahkan kelemahan diri sendiri.

Halaman Selanjutnya
img_title