“Ego adalah Musuh Terbesar dari Pertumbuhan” – Pelajaran Penting dari Ryan Holiday untuk Siapa Saja yang Ingin Maju
Minggu, 1 Juni 2025 - 03:30 WIB
Sumber :
- Cuplikan Layar Youtube
Dampak Buruk Ego bagi Pertumbuhan Pribadi dan Profesional
Ryan Holiday menjelaskan bahwa pertumbuhan sejati datang dari kerendahan hati dan keterbukaan untuk belajar. Ketika seseorang mengutamakan ego, dampaknya bisa berbahaya:
- Menutup Diri dari Kritik: Orang yang egonya tinggi cenderung defensif. Ia menganggap masukan sebagai serangan, bukan kesempatan untuk belajar.
- Enggan Mengakui Kesalahan: Ego mendorong seseorang untuk menyalahkan orang lain daripada bertanggung jawab.
- Merasa Lebih Tinggi dari Orang Lain: Hal ini membuat seseorang sulit membangun hubungan yang sehat, baik dalam kehidupan pribadi maupun profesional.
- Sulit Beradaptasi: Ego membuat kita menganggap satu cara adalah cara terbaik. Akibatnya, kita ketinggalan zaman.
Holiday menegaskan bahwa kesuksesan jangka panjang hanya bisa diraih oleh mereka yang mampu mengendalikan ego dan terus berusaha menjadi versi terbaik dari diri mereka sendiri.
Contoh Nyata di Sekitar Kita
Di dunia bisnis dan kepemimpinan, banyak contoh tokoh besar yang gagal karena dikuasai ego. Mereka merasa tak bisa dikalahkan, enggan mendengar timnya, dan akhirnya tersandung oleh keputusan buruk sendiri.
Baca Juga :
“Waktu Adalah Pelatih Terbaik Bagi Kebijaksanaan”: Warisan Zeno yang Relevan Sepanjang Zaman
Sebaliknya, banyak pemimpin hebat justru menunjukkan kerendahan hati yang luar biasa:
Halaman Selanjutnya
Satya Nadella, CEO Microsoft, mendorong budaya belajar dan inklusi, bukan dominasi ego.Angela Merkel, mantan Kanselir Jerman, dikenal karena keputusannya yang rasional, tenang, dan rendah hati.Nelson Mandela, meski dipuja dunia, tetap menempatkan misi di atas diri sendiri.