10 Kutipan Stoik Terbaik Massimo Pigliucci untuk Hidup yang Lebih Bijak

Massimo Pigliucci
Sumber :
  • Cuplikan layar

Malang, WISATA — Di tengah hiruk-pikuk kehidupan modern yang penuh tekanan, filsafat Stoik kembali mendapatkan perhatian sebagai panduan hidup yang relevan. Salah satu tokoh kontemporer yang menghidupkan kembali ajaran ini adalah Massimo Pigliucci, seorang profesor filsafat yang dikenal luas melalui bukunya How to Be a Stoic. Melalui karya-karyanya, Pigliucci menyajikan prinsip-prinsip Stoik dalam konteks kehidupan sehari-hari, membantu individu menemukan ketenangan dan kebijaksanaan di tengah tantangan zaman.

Jules Evans: Filsuf yang Mendekatkan Stoikisme ke Masyarakat Modern

Berikut adalah sepuluh kutipan Stoik terbaik dari Massimo Pigliucci yang dapat menjadi panduan untuk hidup yang lebih bijak:

1.     "Salah satu pelajaran pertama dari Stoikisme adalah memusatkan perhatian dan usaha pada hal-hal yang berada dalam kendali kita, lalu membiarkan alam semesta berjalan sebagaimana mestinya."
Kutipan ini menekankan pentingnya fokus pada aspek-aspek kehidupan yang dapat kita kendalikan, seperti sikap dan tindakan kita sendiri, daripada mengkhawatirkan hal-hal di luar kendali kita.

Filsafat Bukan Sekadar Kuliah: Jules Evans Buktikan Itu di Kehidupan Nyata

2.     "Lebih baik menanggung rasa sakit dengan cara yang terhormat daripada mencari kesenangan dengan cara yang memalukan."
Pigliucci mengingatkan bahwa integritas dan kehormatan lebih berharga daripada kesenangan sesaat yang diperoleh melalui cara-cara yang tidak etis.

3.     "Alihkan tujuanmu dari hal-hal eksternal ke internal: ulangi pada dirimu bahwa tujuanmu bukan untuk mencapai hasil tertentu, tetapi untuk memberikan usaha terbaik yang kamu mampu."
Fokus pada proses dan usaha pribadi daripada hasil akhir membantu kita menemukan kepuasan dalam perjalanan, bukan hanya pada pencapaian.

Mengapa Jules Evans Dianggap Tokoh Penting Filsafat Modern?

4.     "Tidak ada yang bisa dipertukarkan jika harganya adalah mengorbankan karaktermu."
Menjaga integritas pribadi adalah prinsip utama dalam Stoikisme; tidak ada keuntungan duniawi yang sebanding dengan kehilangan nilai-nilai moral kita.

5.     "Kita harus berusaha keras untuk mengubah keadaan menjadi lebih baik; itulah inti dari disiplin tindakan dalam Stoikisme."
Stoikisme bukan tentang pasrah, tetapi tentang mengambil tindakan bijak untuk memperbaiki keadaan, selama itu berada dalam kendali kita.

6.     "Apa yang dibutuhkan dunia adalah lebih banyak kasih sayang; cinta dalam arti luas, dan penggunaan akal praktis untuk menyelesaikan masalah manusia."
Pigliucci menekankan pentingnya empati dan rasionalitas dalam menghadapi tantangan sosial dan politik.

7.     "Jika kamu benar-benar tidak dapat melakukan apa-apa tentang sesuatu, mengapa kamu ingin membuatnya lebih buruk bagimu dengan jatuh ke dalam keputusasaan?"
Mengelola emosi dan menerima kenyataan yang tidak dapat diubah adalah kunci untuk menjaga keseimbangan batin.

8.     "Kita masih hidup di dunia dengan ketidakadilan dan ketimpangan yang begitu besar, sehingga hanya orang-orang istimewa seperti kita yang mampu memikirkan seni dan kenikmatan sebagai hal utama dalam hidup."
Kutipan ini mengajak kita untuk menyadari privilese kita dan menggunakan posisi tersebut untuk membantu mereka yang kurang beruntung.

9.     "Salah satu fitur paling menarik dari Stoikisme adalah bahwa para Stoik terbuka untuk mempertimbangkan tantangan terhadap doktrin mereka dan mengubahnya sesuai kebutuhan."
Fleksibilitas dan keterbukaan terhadap perubahan adalah aspek penting dalam praktik Stoikisme yang relevan dengan dinamika kehidupan modern.

10.                        "Salah satu pelajaran pertama dari Stoikisme adalah memusatkan perhatian dan usaha pada hal-hal yang berada dalam kendali kita, lalu membiarkan alam semesta berjalan sebagaimana mestinya."
Pengulangan kutipan ini menegaskan betapa pentingnya prinsip ini dalam kehidupan sehari-hari, sebagai dasar untuk mencapai ketenangan dan kebijaksanaan.

Mengapa Kutipan Ini Relevan?

Kutipan-kutipan di atas tidak hanya memberikan wawasan filosofis, tetapi juga menawarkan panduan praktis untuk menghadapi tantangan hidup. Dengan menerapkan prinsip-prinsip Stoik, individu dapat mengembangkan ketahanan mental, meningkatkan kualitas hubungan interpersonal, dan menemukan makna dalam kehidupan sehari-hari.

Filsafat Stoik, sebagaimana disampaikan oleh Massimo Pigliucci, menawarkan alat yang kuat untuk menghadapi kompleksitas kehidupan modern. Dengan mempraktikkan prinsip-prinsip ini, kita dapat menjalani hidup dengan lebih bijak, tenang, dan bermakna.