Marcus Aurelius: Hadapilah Kesulitan Saat Ini, Bukan Semua Beban Sekaligus
- Cuplikan Layar
Sering kali, jawabannya adalah tidak. Kita mampu menahan sakit fisik, kita bisa melewati rasa kecewa, kita bisa menghadapi kehilangan. Tetapi ketakutan kita terhadap kesulitan itu — yang dibesar-besarkan oleh pikiran — yang sering kali membuat kita menderita lebih dari yang seharusnya.
Hidup Seperti Air yang Mengalir
Stoisisme mengajarkan bahwa hidup tidak perlu direncanakan atau dikendalikan secara berlebihan. Yang perlu kita lakukan adalah menjalani hari ini dengan baik, menyelesaikan tugas yang ada di depan mata, dan berserah atas hal-hal di luar kendali kita.
Kita tidak pernah diminta untuk menanggung seluruh hidup sekaligus. Hidup akan datang setahap demi setahap. Kesulitan pun begitu — satu demi satu. Maka, tidak perlu menumpuk beban dengan membayangkan semuanya sekaligus.
Seni Fokus pada Sekarang
Saran Marcus untuk menghadapi hidup saat ini sejalan dengan konsep modern seperti “mindfulness” dalam psikologi dan terapi perilaku kognitif. Alih-alih hanyut dalam kekhawatiran atau penyesalan, kita diajak untuk sadar terhadap momen saat ini, bernafas dengan tenang, dan menyadari bahwa banyak dari beban itu hanya ada dalam pikiran.
Misalnya, saat kita merasa tertekan oleh pekerjaan, coba tanyakan: “Apakah email ini, presentasi ini, atau pertemuan ini benar-benar tak tertahankan?” Biasanya tidak. Yang menakutkan adalah gabungan antara harapan orang lain, rasa takut gagal, dan bayangan masa depan — semua hal yang belum terjadi.