Massimo Pigliucci: “Merenungkan Kematian Membantumu Hidup dengan Lebih Bermakna”

Massimo Pigliucci
Sumber :
  • Cuplikan layar

1.     Meningkatkan Kesadaran Waktu
Ketika kita sadar bahwa waktu kita terbatas, kita cenderung lebih selektif terhadap bagaimana kita menghabiskannya. Pekerjaan, hubungan, dan kegiatan yang tidak sesuai dengan nilai hidup kita akan lebih mudah dilepaskan.

Ubah Cara Pikir, Ubah Hidup: Pelajaran Stoik Donald Robertson tentang Emosi dan Pikiran

2.     Mendorong Tindakan Autentik
Merenungkan kematian dapat menjadi katalis untuk bertindak sesuai dengan nilai-nilai diri. Ia memotong ego, menghilangkan kemunafikan, dan mendorong keaslian dalam hidup sehari-hari.

3.     Mengurangi Ketakutan dan Kecemasan
Dengan menerima kematian sebagai hal yang alamiah dan tidak dalam kendali kita, pikiran menjadi lebih tenang. Kita berhenti menolak yang tak terelakkan dan mulai hidup dalam kedamaian batin.

Emosi Bukan Musuh: Pelajaran dari Donald Robertson tentang Cara Mengelolanya dengan Bijak

4.     Menumbuhkan Rasa Syukur
Setiap momen menjadi lebih berharga. Hal-hal kecil—seperti secangkir kopi hangat, tawa bersama teman, atau sinar matahari pagi—menjadi bagian dari keajaiban eksistensi yang layak dirayakan.

Latihan Stoik: Memento Mori dalam Kehidupan Sehari-Hari

Bukan Reaksi, tapi Respons Kita yang Menentukan Hidup – Pelajaran Stoik dari Donald Robertson

Massimo Pigliucci mendorong praktik kontemplatif sederhana yang bisa dilakukan siapa pun:

  • Tulis dalam jurnal setiap pagi atau malam: "Aku bisa mati hari ini. Apakah aku telah hidup dengan benar?"
  • Letakkan simbol kematian kecil di meja kerja—seperti tengkorak mini atau kutipan tentang kefanaan—sebagai pengingat visual.
  • Renungkan kehilangan secara sadar: bayangkan suatu hari orang-orang yang kita cintai tidak akan ada lagi. Ini bukan untuk menakut-nakuti, melainkan untuk membangun penghargaan yang lebih dalam terhadap hubungan kita sekarang.
Halaman Selanjutnya
img_title