Massimo Pigliucci: “Merenungkan Kematian Membantumu Hidup dengan Lebih Bermakna”
- Cuplikan layar
1. Meningkatkan Kesadaran Waktu
Ketika kita sadar bahwa waktu kita terbatas, kita cenderung lebih selektif terhadap bagaimana kita menghabiskannya. Pekerjaan, hubungan, dan kegiatan yang tidak sesuai dengan nilai hidup kita akan lebih mudah dilepaskan.
2. Mendorong Tindakan Autentik
Merenungkan kematian dapat menjadi katalis untuk bertindak sesuai dengan nilai-nilai diri. Ia memotong ego, menghilangkan kemunafikan, dan mendorong keaslian dalam hidup sehari-hari.
3. Mengurangi Ketakutan dan Kecemasan
Dengan menerima kematian sebagai hal yang alamiah dan tidak dalam kendali kita, pikiran menjadi lebih tenang. Kita berhenti menolak yang tak terelakkan dan mulai hidup dalam kedamaian batin.
4. Menumbuhkan Rasa Syukur
Setiap momen menjadi lebih berharga. Hal-hal kecil—seperti secangkir kopi hangat, tawa bersama teman, atau sinar matahari pagi—menjadi bagian dari keajaiban eksistensi yang layak dirayakan.
Latihan Stoik: Memento Mori dalam Kehidupan Sehari-Hari
Massimo Pigliucci mendorong praktik kontemplatif sederhana yang bisa dilakukan siapa pun:
- Tulis dalam jurnal setiap pagi atau malam: "Aku bisa mati hari ini. Apakah aku telah hidup dengan benar?"
- Letakkan simbol kematian kecil di meja kerja—seperti tengkorak mini atau kutipan tentang kefanaan—sebagai pengingat visual.
- Renungkan kehilangan secara sadar: bayangkan suatu hari orang-orang yang kita cintai tidak akan ada lagi. Ini bukan untuk menakut-nakuti, melainkan untuk membangun penghargaan yang lebih dalam terhadap hubungan kita sekarang.