Marcus Aurelius: Alam Semesta adalah Perubahan, Hidup adalah Persepsi

Marcus Aurelius
Sumber :
  • Cuplikan layar

Jakarta, WISATA — Dalam filsafat Stoikisme yang diajarkan oleh Marcus Aurelius, terdapat pandangan mendalam tentang hakikat alam semesta dan kehidupan manusia. Salah satu ungkapannya yang terkenal berbunyi, “The universe is transformation: life is opinion.” Kalimat ini mengingatkan kita bahwa alam semesta terus berubah, sedangkan kehidupan kita sangat bergantung pada bagaimana kita menilai dan memaknai perubahan itu.

“Jangan Mengikuti Aku, Karena Aku pun Sedang Mencari Jalan”: Pesan Mendalam Nietzsche tentang Kemandirian Berpikir

Alam Semesta dalam Arus Perubahan

Marcus Aurelius menegaskan bahwa segala sesuatu di alam ini bersifat dinamis dan selalu mengalami transformasi. Tidak ada yang tetap; dari matahari yang terbit dan terbenam, pergantian musim, hingga perjalanan hidup manusia, semuanya bergerak dalam siklus perubahan yang tak terhindarkan.

Heraclitus: "Di Balik Kekacauan, Terdapat Tatanan yang Menanti untuk Ditemukan"

Kesadaran akan hal ini mengajarkan kita untuk menerima kenyataan tanpa perlawanan. Alih-alih terjebak dalam kekhawatiran atau penyesalan atas sesuatu yang telah berubah, kita diajak untuk memandang perubahan sebagai bagian alami dari kehidupan.

Hidup adalah Persepsi

Pierre Hadot: Setiap Tantangan Adalah Kesempatan untuk Tumbuh dan Belajar, Bukan Alasan untuk Menyerah

Namun, Marcus juga menekankan bahwa hidup bukan hanya sekadar apa yang terjadi, melainkan bagaimana kita menilai apa yang terjadi. “Life is opinion” berarti kehidupan dibentuk oleh pendapat, penilaian, dan sikap kita terhadap berbagai peristiwa.

Dua orang bisa mengalami situasi yang sama, tapi memiliki reaksi dan pandangan yang sangat berbeda. Ketika kita belajar mengelola opini dan persepsi kita, kita dapat menciptakan ketenangan batin meskipun menghadapi tantangan.

Mengelola Persepsi untuk Hidup yang Bijaksana

Filsafat Stoik mengajarkan bahwa bukan peristiwa itu sendiri yang mengganggu kita, melainkan penilaian kita terhadap peristiwa tersebut. Jika kita mampu mengubah persepsi negatif menjadi pandangan yang lebih positif atau realistis, kita dapat mengurangi penderitaan dan meningkatkan kualitas hidup.

Contohnya, ketika menghadapi kegagalan, kita bisa memilih untuk melihatnya sebagai kesempatan belajar daripada sebagai akhir dari segalanya. Begitu pula, dalam menghadapi kritik, kita bisa menilai apakah kritik itu membangun atau tidak, lalu merespon dengan sikap yang tepat.

Relevansi bagi Kehidupan Modern

Di era digital yang penuh dengan informasi cepat dan opini beragam, pemahaman Marcus Aurelius ini sangat relevan. Kita seringkali terpengaruh oleh berita negatif, gosip, atau tekanan sosial yang memengaruhi cara kita memandang dunia.

Dengan menyadari bahwa hidup kita adalah hasil dari bagaimana kita menilai berbagai kejadian, kita dapat melatih diri untuk berpikir lebih jernih, objektif, dan menghindari reaksi berlebihan yang hanya merugikan diri sendiri.

Kesimpulan: Beradaptasi dengan Perubahan dan Mengelola Persepsi

Marcus Aurelius mengajak kita untuk memahami bahwa alam semesta adalah lautan perubahan tanpa henti, dan hidup kita dipenuhi dengan opini yang membentuk pengalaman kita. Dengan menerima perubahan dan mengelola persepsi kita secara bijak, kita dapat menjalani hidup dengan ketenangan dan kebijaksanaan.