Epictetus: “Bukan Kematian atau Rasa Sakit yang Harus Ditakuti, Tetapi Rasa Takut Itu Sendiri”

Epictetus
Sumber :
  • Cuplikan layar

Jakarta, WISATA - Filsuf Stoik ternama, Epictetus, kembali mengajak kita untuk merenungkan salah satu persoalan paling mendasar dalam kehidupan manusia: ketakutan. Dalam kutipannya yang tajam namun penuh makna ini, Epictetus menekankan bahwa bukanlah kematian atau rasa sakit yang harus membuat kita gentar, melainkan rasa takut terhadap kematian dan rasa sakit itu sendiri.

Apa Itu 'Negative Visualization'? Ini Penjelasan ala William B. Irvine

Apa sebenarnya makna dari pernyataan ini? Mengapa rasa takut lebih membahayakan daripada kenyataan itu sendiri?

Takut: Musuh dalam Pikiran

Emosi Bukan Musuh: Pelajaran dari Donald Robertson tentang Cara Mengelolanya dengan Bijak

Manusia sering kali hidup dalam bayang-bayang ketakutan. Takut gagal, takut kehilangan, takut sakit, takut tua, bahkan takut mati. Namun Epictetus dengan jernih mengajak kita untuk melihat bahwa rasa takut hanyalah konstruksi pikiran. Ia belum tentu mencerminkan kenyataan.

Kematian dan rasa sakit adalah bagian alami dari kehidupan. Keduanya tak dapat kita hindari. Tetapi ketakutan terhadapnya sering kali melumpuhkan kita, mengganggu kualitas hidup, dan membuat kita hidup dalam kecemasan yang berkepanjangan.

Bukan Reaksi, tapi Respons Kita yang Menentukan Hidup – Pelajaran Stoik dari Donald Robertson

Realitas vs Imajinasi

Rasa sakit, sebagaimana kematian, memang bisa terasa menyakitkan. Namun, dalam banyak kasus, yang kita takuti bukanlah realitas itu sendiri, melainkan bayangan yang kita ciptakan di dalam pikiran kita.

Halaman Selanjutnya
img_title