Robert Rosenkranz: “Kekuatan Sesungguhnya Datang dari Kemampuan untuk Diam Ketika Dunia Berteriak”
- Cuplikan layar
Dalam rapat, negosiasi, atau krisis perusahaan, pemimpin yang bisa menahan diri untuk tidak langsung berbicara atau bereaksi sering kali menjadi penentu arah terbaik.
Studi Kasus: Ketika Diam Menjadi Strategi
Dalam bukunya, Rosenkranz menceritakan kisah seorang CEO startup teknologi yang menghadapi tekanan besar dari media karena isu keamanan data. Alih-alih menggelar konferensi pers tergesa-gesa atau membalas serangan di media sosial, sang CEO memilih untuk diam selama beberapa hari.
Selama masa keheningan itu, timnya menyelidiki masalah, mengumpulkan data, dan merumuskan respons strategis. Hasilnya, ketika akhirnya mereka berbicara, pesan yang disampaikan tegas, akurat, dan disambut baik oleh publik.
Kasus ini menjadi contoh konkret bahwa diam bukan penundaan, melainkan bentuk persiapan. Sebuah keputusan yang lahir dari refleksi akan jauh lebih efektif daripada reaksi spontan yang bisa memperburuk keadaan.
Praktik Keheningan dalam Kehidupan Sehari-Hari
Rosenkranz juga menyarankan bahwa keheningan bukan hanya untuk momen-momen besar. Dalam keseharian, keheningan bisa diterapkan dalam bentuk: