Marcus Aurelius: Bahaya Kemarahan Lebih Berat dari Penyebabnya
- Cuplikan layar
Kata-katanya tentang amarah bukan hanya untuk rakyat jelata, tetapi untuk siapa pun yang memegang tanggung jawab besar. Bahwa mengelola emosi, terutama amarah, adalah bagian dari tanggung jawab moral dan sosial.
Refleksi untuk Kehidupan Kita Saat Ini
Meskipun hidup Marcus Aurelius terjadi hampir dua ribu tahun lalu, pesan moralnya tetap sangat relevan di masa kini. Di era digital ini, di mana konflik bisa terjadi hanya karena perbedaan komentar di media sosial, kendali terhadap amarah menjadi kemampuan yang semakin langka namun sangat dibutuhkan.
Kita hidup di dunia yang serba cepat dan penuh tekanan. Banyak orang hidup dalam stres, merasa terjebak dalam rutinitas, dan mudah terpancing emosi karena hal-hal kecil. Dalam situasi seperti itu, penting untuk kembali ke nilai-nilai yang diajarkan oleh para filsuf seperti Marcus Aurelius.
Cara Bijak Mengelola Amarah
Ajaran Stoik mengajarkan bahwa kita tidak bisa mengendalikan semua hal yang terjadi di luar diri kita, tetapi kita bisa mengendalikan reaksi kita terhadapnya. Berikut beberapa langkah sederhana yang bisa kita terapkan untuk mengelola amarah secara bijak:
1. Tarik napas dan jeda sejenak.
Amarah biasanya meledak dalam hitungan detik. Memberikan jeda sebelum bereaksi bisa membuat perbedaan besar.