Yang Tidak Boleh Dipublikasikan: Pohon Berbicara sebelum Terjadinya Gerhana Matahari
- Instagram/deaf.at.dawn
Malang, WISATA – Gagasan bahwa pohon berkomunikasi satu sama lain selama gerhana dan menyinkronkan perilaku mereka--seperti yang telah banyak dilaporkan baru-baru ini--merupakan gagasan yang menarik. Gagasan yang menarik ini muncul dari penelitian yang mendeteksi sinyal bioelektrik pada pohon cemara (Picea abies) di pegunungan Dolomit Italia selama gerhana matahari parsial yang berlangsung selama 2 jam. Namun, banyak peneliti tidak yakin, dengan mengatakan jumlah pohon yang diteliti sangat sedikit dan ada penjelasan yang lebih masuk akal untuk hasil tersebut.
Sekitar 6.600 kaki (2.000 meter) di atas permukaan laut, Alessandro Chiolerio, seorang fisikawan di Institut Teknologi Italia, Monica Gagliano, seorang ahli ekologi di Universitas Southern Cross di Australia, dan rekan-rekan mereka memasang sensor jarak jauh ke tiga pohon cemara yang sehat, dua berusia sekitar 70 tahun dan yang lainnya berusia sekitar 20 tahun dan ke lima tunggul pohon.
Sensor tersebut berfungsi untuk mendeteksi arus listrik yang tercipta saat molekul bermuatan bergerak melalui sel organisme hidup.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pohon cemara menunjukkan perubahan yang tersinkronisasi dalam aktivitas biolistriknya untuk mengantisipasi gerhana matahari. Hebatnya, sinkronisasi ini dimulai beberapa jam sebelum gerhana terjadi, yang menunjukkan bukan hanya reaksi pasif terhadap kegelapan tetapi juga respons aktif dan antisipatif.
Tanda-tanda terkuat dari respons awal ini diamati pada pohon-pohon yang lebih tua, yang mengisyaratkan kapasitas seperti memori yang terkait dengan usia dan riwayat lingkungannya. Studi ini memberikan bukti pertama bahwa pohon-pohon di hutan dapat berperilaku sebagai sistem kolektif yang terkoordinasi, berfungsi lebih seperti jaringan terpadu daripada sekadar sebagai individu yang terisolasi.
Banyak tumbuhan dan hewan yang bereaksi terhadap siklus siang-malam terang dan gelap, jadi reaksi tumbuhan terhadap datangnya kegelapan seharusnya tidak mengejutkan.
Jika Anda mematikan lampu di rumah kaca atau di malam hari, setiap tanaman akan menunjukkan berkurangnya transpirasi air dan berkurangnya fotosintesis. Ini juga akan mengubah sinyal biolistrik mereka dan setiap bahan biologis memiliki sinyal biolistrik, tambahnya, jadi tidak ada yang istimewa dalam mendeteksi perubahan ini.
Dan jika menyangkut sinyal bioelektrik yang berubah sebelum gerhana dan bukan selama gerhana, ada juga kemungkinan jawaban yang sederhana. Tumbuhan memiliki sistem sensorik yang rumit untuk mendeteksi cahaya dan banyak tumbuhan dapat mendeteksi perubahan cahaya UV dan cahaya biru dan perubahan tersebut cenderung muncul lebih dulu di cakrawala. Banyak tumbuhan akan mulai mengubah mesin fotosintesisnya sebelum matahari terbit. Jadi, ini dianggap bukanlah sesuatu yang berbeda