Epictetus: Siapa Pun yang Membuatmu Marah, Telah Menjadikan Dirinya Tuan Atas Dirimu

Epictetus
Sumber :
  • Cuplikan layar

Di era media sosial seperti sekarang, di mana opini berseliweran dan kritik mudah dilontarkan, kutipan Epictetus menjadi sangat relevan. Banyak orang menjadi marah karena komentar negatif, sindiran, atau informasi yang memicu emosi. Namun, seperti yang ditekankan Epictetus, kita hanya akan terganggu jika kita sendiri mengizinkannya.

Ryan Holiday: “Ketenangan adalah Hadiah bagi Mereka yang Mampu Menundukkan Hasrat” – Seni Mengendalikan Diri

Dr. Rendra Santosa, psikolog dan dosen filsafat dari Universitas Indonesia, menyatakan, “Kutipan ini adalah pengingat bahwa kita tak seharusnya memberikan kendali atas emosi kita kepada orang lain. Ketika kita mudah marah karena orang lain, maka secara tak sadar kita menyerahkan kekuasaan atas diri kita kepada mereka.”

Strategi Pengendalian Diri Menurut Epictetus

Ryan Holiday: “Pikiran yang Tenang adalah Landasan Keputusan yang Bijak” – Seni Mengambil Keputusan

Agar tidak menjadi budak dari emosi negatif seperti kemarahan, Epictetus menawarkan pendekatan Stoik yang mengedepankan akal dan disiplin batin. Berikut beberapa langkah praktis yang bisa diterapkan:

1.     Berlatih Kesadaran Diri
Sadari pemicu kemarahan dan tanyakan pada diri sendiri: apakah saya benar-benar harus marah?

Ryan Holiday: “Diam adalah Kekuatan, Bukan Kelemahan” – Seni Menahan Diri di Era Kebisingan

2.     Mengendalikan Reaksi
Latih diri untuk menunda respons emosional. Berhenti sejenak sebelum merespons sesuatu yang membuat kesal.

3.     Mempertanyakan Nilai
Apa yang sebenarnya saya nilai dalam situasi ini? Apakah ego saya yang tersakiti, atau ada hal yang lebih penting?

Halaman Selanjutnya
img_title