Epictetus: Semua Filsafat Tertuang dalam Dua Kata—Bertahan dan Menahan Diri
Kamis, 15 Mei 2025 - 01:45 WIB
Sumber :
- Cuplikan layar
Makna "Menahan Diri" dalam Kehidupan Sehari-hari
Menahan diri adalah bentuk disiplin diri yang tinggi. Dalam filosofi Stoik, kita tidak boleh diperbudak oleh keinginan, emosi berlebihan, atau kesenangan sesaat.
Contohnya:
- Menahan diri untuk tidak marah saat diprovokasi.
- Menahan diri untuk tidak menghambur-hamburkan uang demi status sosial.
- Menahan diri dari berkomentar negatif di media sosial hanya karena perbedaan pendapat.
Menahan diri juga berarti tidak membiarkan hawa nafsu mengambil alih akal sehat. Dengan menahan diri, seseorang membuktikan bahwa dirinya mampu menjadi tuan atas dirinya sendiri, bukan budak dari keinginannya.
Relevansi Kutipan Epictetus di Zaman Modern
Baca Juga :
Epictetus: “Bukan Kematian atau Rasa Sakit yang Harus Ditakuti, Tetapi Rasa Takut Itu Sendiri”
Meski hidup pada abad pertama Masehi, kebijaksanaan Epictetus tetap relevan hingga hari ini. Dunia modern dengan segala kemudahan dan distraksinya menuntut kita untuk memiliki daya tahan mental dan kemampuan mengendalikan diri.
Halaman Selanjutnya
Banyak orang merasa stres, gelisah, atau kelelahan bukan karena masalah yang mereka hadapi begitu besar, melainkan karena mereka tidak mampu menahan dorongan hati dan tidak cukup kuat untuk bertahan. Media sosial, konsumsi tanpa henti, dan tekanan sosial membuat dua prinsip Stoik ini—bertahan dan menahan diri—menjadi lebih penting dari sebelumnya.