Epictetus: Semua Filsafat Tertuang dalam Dua Kata—Bertahan dan Menahan Diri

Epictetus
Sumber :
  • Cuplikan layar

Makna "Menahan Diri" dalam Kehidupan Sehari-hari

Epictetus: “Ingatkan Dirimu Bahwa Apa yang Kamu Cintai Itu Fana”

Menahan diri adalah bentuk disiplin diri yang tinggi. Dalam filosofi Stoik, kita tidak boleh diperbudak oleh keinginan, emosi berlebihan, atau kesenangan sesaat.

Contohnya:

  • Menahan diri untuk tidak marah saat diprovokasi.
  • Menahan diri untuk tidak menghambur-hamburkan uang demi status sosial.
  • Menahan diri dari berkomentar negatif di media sosial hanya karena perbedaan pendapat.
Epictetus: “Lebih Baik Mati Kelaparan dalam Ketentraman, Daripada Hidup dalam Kekayaan dengan Jiwa yang Gelisah”

Menahan diri juga berarti tidak membiarkan hawa nafsu mengambil alih akal sehat. Dengan menahan diri, seseorang membuktikan bahwa dirinya mampu menjadi tuan atas dirinya sendiri, bukan budak dari keinginannya.

Relevansi Kutipan Epictetus di Zaman Modern

Epictetus: “Bukan Kematian atau Rasa Sakit yang Harus Ditakuti, Tetapi Rasa Takut Itu Sendiri”

Meski hidup pada abad pertama Masehi, kebijaksanaan Epictetus tetap relevan hingga hari ini. Dunia modern dengan segala kemudahan dan distraksinya menuntut kita untuk memiliki daya tahan mental dan kemampuan mengendalikan diri.

Halaman Selanjutnya
img_title