Massimo Pigliucci: “Kendalikan Pikiranmu, dan Kamu Akan Mengendalikan Hidupmu”

Massimo Pigliucci
Sumber :
  • Image Creator Grok/Handoko

Filosofi ini bukan hal baru. Ia berakar pada ajaran filsuf-filsuf Stoik dari ribuan tahun yang lalu, seperti Epictetus dan Marcus Aurelius. Namun Pigliucci berhasil membawanya ke era modern dengan cara yang sederhana, lugas, dan sangat relevan.

Massimo Pigliucci: “Merenungkan Kematian Membantumu Hidup dengan Lebih Bermakna”

Dalam buku terkenalnya “How to Be a Stoic”, Pigliucci menekankan pentingnya introspeksi dan pengendalian diri. Ia percaya bahwa kita tidak bisa mengendalikan dunia luar, tetapi kita bisa mengendalikan pikiran kita sendiri. Dan ketika pikiran sudah bisa dikendalikan, maka hidup pun akan terasa jauh lebih terarah.

Pikiranmu Adalah Komando Hidupmu

Seneca: Waktu Luang Tanpa Buku adalah Kematian dan Pemakaman Hidup-Hidup

Bayangkan pikiran sebagai kemudi dalam hidupmu. Jika kamu membiarkannya dikendalikan oleh ketakutan, kemarahan, atau kecemasan, maka kamu pun akan terbawa arus yang tak menentu. Tapi jika kamu mampu duduk tenang di balik kemudi itu, memilih arah dengan sadar, dan tetap tenang meskipun badai datang, maka kamu akan tetap berada di jalur yang kamu pilih sendiri.

Inilah pesan utama dari kutipan Massimo Pigliucci: jangan biarkan pikiranmu liar tanpa arah. Latih pikiranmu, kelola dialog batinmu, dan kamu akan menemukan bahwa banyak hal yang sebelumnya terasa tak terkendali, kini bisa dihadapi dengan tenang dan mantap.

Massimo Pigliucci: “Keberanian Bukan Berarti Tidak Takut, Tetapi Bertindak Meski Ada Ketakutan”

Cara Praktis Mengendalikan Pikiran

Bukan berarti kamu harus jadi biksu atau menyepi di gunung. Mengendalikan pikiran bisa dimulai dari hal-hal kecil. Seperti membiasakan diri bertanya, “Apakah ini dalam kendaliku?” sebelum bereaksi terhadap sesuatu. Atau melatih diri untuk berhenti sejenak dan menarik napas sebelum merespons emosi yang meluap.

Halaman Selanjutnya
img_title