Socrates: “Orang yang Berpikir Dia Tahu Segalanya Sebenarnya Paling Tidak Tahu” — Peringatan Keras bagi Era Digital
- Cuplikan layar
Ketidaktahuan Bukan Aib, Tetapi Kesempatan Belajar
Banyak orang merasa malu mengakui bahwa mereka tidak tahu. Padahal, Socrates justru menjadikan pengakuan itu sebagai kebajikan. Mengaku tidak tahu bukanlah tanda kelemahan, melainkan bukti keberanian dan kejujuran intelektual.
Sikap ini harus ditanamkan sejak dini dalam sistem pendidikan dan budaya kerja. Seseorang tidak harus tahu semua hal, tetapi ia harus memiliki kemauan untuk belajar dan mendengarkan. Inilah pondasi dari pembelajaran sepanjang hayat yang sangat dibutuhkan di dunia yang terus berubah.
Socrates dan Pemimpin Masa Kini
Dalam kepemimpinan modern, kerendahan hati menjadi nilai yang semakin dihargai. Pemimpin yang menganggap dirinya tahu segalanya akan kehilangan kepercayaan timnya. Sebaliknya, pemimpin yang mengakui bahwa ia juga masih belajar justru akan dihormati karena kejujurannya.
Socrates mengajarkan bahwa pemimpin sejati bukan yang memiliki semua jawaban, tetapi yang mampu mengajukan pertanyaan yang tepat. Dalam dunia yang kompleks, pertanyaan yang jujur lebih berharga daripada jawaban yang terburu-buru dan tidak akurat.
Solusi: Membangun Masyarakat yang Mau Belajar