Kisah Epictetus: Dari Budak Kekaisaran Roma Menjadi Filsuf Stoa yang Mempengaruhi Dunia
- Image Creator Grok/Handoko
Meski tidak pernah menikah, Epictetus menunjukkan sisi kemanusiaannya dengan mengadopsi seorang anak dari pasangan yang tidak mampu. Tindakannya ini mencerminkan nilai-nilai kasih sayang dan tanggung jawab sosial yang ia ajarkan dalam filsafatnya.
Warisan Ajaran Epictetus: Discourses dan Encheiridion
Warisan terbesar Epictetus bukanlah dalam bentuk tulisan pribadinya, melainkan melalui muridnya, Arrian dari Nikomedia. Arrian, seorang sejarawan dan penulis terkenal, mencatat ajaran Epictetus dalam bentuk buku berjudul Discourses. Awalnya terdiri dari delapan jilid, yang bertahan hingga kini hanya empat jilid. Meskipun tidak ditulis langsung oleh Epictetus, gaya bahasa Yunani Koine yang digunakan serta kedalaman isi filsafatnya diyakini merupakan cerminan asli dari ajaran sang filsuf, bukan hasil rekayasa Arrian.
Buku Encheiridion, yang berarti “buku pegangan” atau “manual”, merupakan ringkasan dari Discourses. Namun, banyak akademisi menganggapnya sebagai representasi yang terlalu ringkas dan bahkan kadang menyesatkan terkait motivasi filosofis Epictetus yang lebih kompleks dan mendalam.
Selain itu, terdapat kutipan-kutipan dari para penulis kuno lainnya yang merujuk pada Discourses, termasuk fragmen penting seperti yang dinomori oleh Schenkl 8, 9, dan 14. Potongan-potongan ini memperkaya pemahaman kita tentang kedalaman pemikiran Epictetus.
Penerbitan dan Studi Modern tentang Epictetus
Edisi standar dalam bahasa Yunani untuk karya-karya Epictetus diterbitkan oleh Schenkl pada tahun 1916. Edisi penting lainnya termasuk terbitan Loeb oleh Oldfather (dua jilid, 1926–28) dan edisi terjemahan Prancis oleh Souilhé (empat jilid, 1948–65). Terjemahan bahasa Inggris yang sering dijadikan rujukan termasuk versi Robin Hard (1995), yang merupakan revisi dari terjemahan klasik oleh Elizabeth Carter (1759), serta versi singkat dari Robert Dobbin (2008).