Epikuros: “Hidup yang Baik Tidak Diukur dari Lamanya, Tetapi dari Kualitasnya” — Refleksi tentang Makna Hidup

Epikuros (341–270 SM)
Sumber :
  • Image Creator Grok/Handoko

Hidup yang Bermakna dalam Perspektif Epikuros

"Filsafat Tidak Dilahirkan dari Rasa Ingin Tahu, tetapi dari Rasa Cemas": Pesan Mendalam Pierre Hadot

Filsafat Epikureanisme yang dikembangkan oleh Epikuros berpusat pada pencarian kebahagiaan sejati melalui pengendalian keinginan, hidup sederhana, dan kebebasan dari rasa sakit dan ketakutan. Dalam kerangka itu, kualitas hidup diukur dari seberapa damai dan bahagianya seseorang dalam menjalani hari-harinya, bukan dari panjang umur atau harta benda.

Hidup yang baik, menurut Epikuros, adalah hidup yang tidak dipenuhi oleh kekhawatiran akan masa depan atau penyesalan terhadap masa lalu. Melainkan, hidup yang terfokus pada saat ini, di mana seseorang mampu menikmati hubungan sosial yang tulus, mencintai dirinya sendiri, dan menghargai kebahagiaan yang bersumber dari dalam.

Pierre Hadot: “Filsafat adalah Pilihan Eksistensial yang Menuntut Transformasi Cara Hidup”

Menyusun Ulang Prioritas Hidup

Kutipan ini sekaligus menjadi ajakan reflektif bagi masyarakat modern untuk mengevaluasi kembali prioritas hidup. Alih-alih mengejar panjang umur yang belum tentu berkualitas, Epikuros mengajak kita menyusun ulang prioritas dengan menempatkan ketenangan, kebahagiaan, dan kesadaran sebagai tujuan utama.

Socrates Bicara Tentang Kebahagiaan: “Jiwa yang Damai adalah Sumber Kebahagiaan Terbesar”

Dunia modern sering kali menanamkan obsesi terhadap umur panjang dan pencapaian eksternal. Namun, sebagaimana ditegaskan Epikuros, umur panjang tanpa kebahagiaan, makna, dan kedamaian batin hanyalah deretan waktu tanpa kualitas. Maka, penting bagi kita untuk menyeimbangkan ambisi dengan introspeksi, dan mengejar kualitas hidup yang lebih manusiawi dan berdaya jiwa.

Inspirasi Hidup yang Lebih Bermakna

Halaman Selanjutnya
img_title